Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penembakan WNI oleh Polisi Malaysia

Kemenlu Sebut Korban WNI Tewas 4 Orang, 3 Warga Batam
Oleh : ypn
Jum'at | 14-09-2012 | 20:35 WIB
WNI.jpg Honda-Batam
Jun Kuncoro (kedua dari kanan) dan keluarga Jony, korban penembakan Polisi Malaysia.

BATAM, batamtoday - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah melakukan identifikasi korban dan menyebutkan bahwa jumlah WNI yang tewas ditembak Polisi Malaysia pada Jumat (7/9/2012) pekan lalu sebanyak empat orang, dimana tiga diantaranya adalah warga Kota Batam.


"Yang tewas empat orang. Yang betul itu empat. Dari catatan kami, itu tiga dari sini (Batam-red)," ujar Jun Kuncoro, Staf Kemenlu saat mengunjungi rumah Joni, salah satu WNI korban penembakan, di kawasan Seraya, Batam, Jumat 14/9/2012) sore.

Jun Kuncoro merupakan utusan yang diperintahkan langsung oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa untuk mengurus persiapan pemulangan jenazah WNI yang tewas ditembak Polisi Malaysia pada Jumat (7/9/2012) pekan lalu.

Menurut dia, data terbaru yang saat ini dimiliki Kemenlu, WNI yang tewas ditembak oleh Polisi Malaysia berjumlah empat orang dimana tiga diantaranya adalah warga Kota Batam.

Hingga kini Kemenlu baru mendapatkan kepastian keluarga dua dari tiga korban asal Batam, yakni korban bernama Osnan dan Joni.

"Tinggal satu lagi yang sedang kami cari ahli warisnya. Tadi sudah ketemu, tapi bukan keluarga langsung," sambungnya.

Namun dia tidak bersedia mengungkapkan di kawasan mana dirinya sudah bertemu dengan keluarga korban ketiga yang dinilainya bukan keluarga langsung itu.

Sementara dari informasi yang dihimpun batamtoday, hingga kini KBRI di Malaysia belum dapat memastikan identitas korban ketiga yang menurut Jun Kuncoro itu berasal dari Batam.

Saat ini KBRI masih mengantongi nama lengkap tiga WNI yang tewas, antara lain Osnan alias Tandi Ahmad dan Jony alias M Yasin yang keduanya warga Batam serta Ahmad Romli alias Mahno yang berasal dari Probolinggo, Jawa Timur.

Sedangkan satu korban lainnya masih ditetapkan oleh KBRI sebagai Mr.X atau belum dapat dipastikan identitasnya.

Pihak KBRI di Malaysia sudah mengirimkan foto dan sidik jari korban tersebut ke Polres Sumba untuk diidentifikasi.

Pengidentifikasian ke Polres Sumba dilakukan karena KBRI menilai ciri-ciri korban lebih identik dengan karakter fisik umumnya warga di daerah tersebut.

Dan sampai sekarang KBRI masih menunggu hasil identifikasi dari Polres Sumba.

Sedangkan jenazah Ahmad Romli alias Mahno, menurut Jun Kuncoro, pada sore tadi sudah tiba di kota asalnya.