Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lima WNI Tewas Ditembak Polisi Malaysia

Kami Tak Yakin Mereka Pelaku Kejahatan
Oleh : dodo
Rabu | 12-09-2012 | 18:32 WIB

BATAM, batamtoday - Tewasnya lima warga negara Indonesia yang menjadi buruh migran di Malaysia, menyisakan kesedihan mendalam bagi Santi dan Devi, istri dari Osnan alias Simon dan Joni.


Kepada batamtoday, kedua perempuan yang memiliki masing-masing dua anak ini merasa yakin suaminya tidak melakukan tindak kejahatan, seperti yang dituduhkan oleh Polisi Diraja Malaysia kemudian ditembak hingga tewas.

"Kami tak yakin mereka (Osnan dan Joni) melakukan kejahatan," kata Santi yang didampingi Devi, Rabu (12/9/2012).

Perempuan yang tinggal di bilangan Bengkong ini mengatakan bersama dengan Joni, Osnan meninggalkan Batam menuju Malaysia pada Minggu (2/9/2012) lalu melalui Terminal Ferry Internasional Batam Centre.

Selama ini, Santi maupun Devi mengetahui bahwa suami mereka bekerja pada sebuah perkebunan di Pulau Pinang, Malaysia. Memang diakuinya, selama bekerja di Negeri Jiran itu, suaminya tidak pernah menggunakan visa pekerja melainkan visa pelancong.

"Memang menggunakan visa pelancong tapi masuk ke Malaysia secara resmi," tambahnya.

Santi menyebutkan bahwa suaminya memiliki paspor bernomor S770396 dan dinyatakan masih berlaku. Sementara Joni memiliki paspor bernomor V356929.

Sementara itu, Devi, istri Joni menambahkan dirinya bersama Santi dengan dibantu kerabatnya sudah mencoba melakukan kontak dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia namun tidak mendapatkan respons.

"Kami mendapat nomor kantor KBRI di Kuala Lumpur dari Kedutaan Malaysia di Jakarta. Tapi setiap kami kontak tidak pernah diangkat," ujarnya dengan mata sayu.

Foto-foto jenasah suaminya bersama korban penembakan Polisi Malaysia didapatnya dari istri M. Noh yang berada di Malaysia. Bahkan, dia mendapat kabar ada salah satu korban yang telah hilang organ tubuhnya.

Dia berharap keadilan dapat menyertai dirinya dan sekali lagi dinyatakan Santi maupun dirinya tidak yakin bila suaminya melakukan tindak kejahatan seperti halnya yang dituduhkan Polisi Malaysia.

"Kami hanya ingin jasad suami saya kembali ke sini dan jangan sampai organ tubuhnya diambil," ucapnya sambil terisak.

Seperti diberitakan sebelumnya, tindakan biadab dilakukan oleh Polisi Malaysia terhadap warga negara Indonesia. Lima warga negara Indonesia, Osnan alias Simon, Hamid, Diden, Mahnoh dan Joni ditembak mati oleh Polisi Diraja Malaysia karena dituduh merampok di Ipoh Perak, Pulau Pinang, Malaysia.

Yang sangat tidak manusiawi, organ tubuh mereka diambil. Dari kelima korban penembakan tersebut empat diantaranya warga Batam, terkecuali Mahnoh yang berasal dari Madura, Jawa Timur.