Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Organ Tubuh Diduga Kuat Diambil

Biadab, 5 WNI Ditembak Mati Polisi Malaysia
Oleh : ron/dd
Rabu | 12-09-2012 | 16:12 WIB
istri-korban-wni.gif Honda-Batam
Santi dan Devi bersama anaknya ditemani oleh salah satu kerabatnya.

BATAM, batamtoday - Tindakan biadab dilakukan oleh Polisi Malaysia terhadap warga negara Indonesia. Lima warga negara Indonesia, Osnan alias Simon, Hamid, Diden, Mahnoh dan Joni ditembak mati oleh Polisi Diraja Malaysia karena dituduh merampok di Ipoh Perak, Pulau Pinang, Malaysia.


Yang sangat tidak manusiawi, organ tubuh mereka diambil. Dari kelima korban penembakan tersebut empat diantaranya warga Batam, terkecuali Mahnoh yang berasal dari Madura, Jawa Timur.

Devi, istri Joni yang ditembak mati yang mengadu ke redaksi batamtoday pada Rabu (12/9/2012) sore mengatakan peristiwa penembakan tersebut terjadi pada  pada Jumat (7/9/2012) sekitar pukul 02.00 dini hari waktu setempat pekan lalu dari Mat dan Endang, keluarga dari korban Noh yang memang warga Negara Malaysia. 

Mereka mendapat kabar keesokan harinya pada Jumat siang, namun masih simpang siur. Sedangkan kepastiannya didapat pada hari Minggu tanggal 9 kemarina.

"Lima orang ditembak mati, kesemuanya warga Indonesia, empat orang asli warga Batam, termasuk suami saya Joni," kata Devi dengan raut wajah sedih dan bingung sambil menggendong anak mereka yang masih bayi.

Lanjut Devi, didapat juga informasi bahwa tubuh kelima WN Indonesia sudah dibedah semua di rumah sakit. Sedangkan organ tubuhnya sudah tidak ada lagi. Ada foto-fotonya yang dikirim mereka dan kondisinya sangat mengenaskan.

"Mereka (Polisi Malaysia-red.) biadab, sudah ditembak mati, organ tubuhnya juga diambil. Tidak mauniawi sekali tindakan mereka, padahal belum tentu mereka merampok," keluh Devi.

Sebagai istri, Devi sangat berharap agar jenasah suaminya dan keempat orang lainnya dikirim ke Batam untuk dikebumikan disini. Selain itu, keluarga sangat mengutuk perbuatan pengambilan organ tubuh tanpa ijin keluarga terlebih dahulu.

"Keinginan agar jenasah dikembalikan ke kita," harap Devi.

Senada dikatakan oleh Santy, istri dari Osnan alias Noh yang tinggal di Bengkong. Dia merasa sangat terkejut menerima kabar tersebut. Dan menganggap tindakan yang dilakukan oleh Polisi Malaysia sangat biadab.

"Mereka biadab, sudah ditembak, organ diambil. Sudah empat hari kejadian keluarga tidak mendapat pemberitahuan secara resmi. Kita hanya mau jenasahnya dikembalikan dan pelaku pencurian organ dapat hukuman," kata Shanty.