Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Cakram Bajakan Marak, Aparat Tutup Mata
Oleh : kli/dd
Selasa | 11-09-2012 | 11:11 WIB

BATAM, batamtoday - Cakram bajakan VCD maupun DVD di daerah Batuaji dan Sagulung marak diperdagangkan. Tapi, aparat yang berwewenang dalam pemberantasan aksi pembajakan ini terkesan tutup mata dan tak ada tindakan.


Selasa (11/9/2012) di beberapa pusat perbelanjaan daerah Sagulung dan Batuaji terlihat jelas banyak cakram VCD dan DVD bajakan yang dijual dengan harga Rp10 ribu per keping. Sementara, harga normal VCD maupun DVD original mencapai seratus ribu lebih.

Beberapa pedagang VCD dan DVD bajakan di lokasi pusat perbelanjaan mengaku barang tersebut bajakan. Dimana, barang bajakan itu mereka peroleh dari salah satu agen pemilik gudang di Center Point, Nagoya.

"Ini bajakan semua mas, mana ada VCD original harganya Rp10 ribu, apalagi DVD pasti jauh lebih mahal. Setahu saya barang ini diambil dari salah satu agen pemilik gudang di Center Point," kata Neneng, seorang penjual di Mall Top 100, Tembesi.

Disinggung masalah agen pemilik gudang tersebut, Neneng mengaku tidak tahu persis nama agen pemilik gudang VCD maupun DVD bajakan di Center Point. Namun, yang pasti barang tersebut diambil beberapa pedagang dari lokasi tersebut.

"Namanya saya tak tahu mas, tapi hampir semua pedagang di sini ambil barang dari Center Point," katanya sambil menyebut dirinya hanya seorang karyawan yang tidak tahu menahu masalah bajakan tersebut.

Terkait masalah pelanggaran hukum, wanita asal Jawa ini mengaku tak terlalu menghiraukannya. Pasalnya, selama ini tak pernah ada aparat maupun pihak yang melarang mereka berjualan VCD maupun DVD bajakan. Selain itu, warga juga sangat berminat untuk membeli seihingga bisa dikata sangat laris di kalangan masyarakat.

"Mana ada yang larangan, selama ini aman-aman saja. Lagian saya ini hanya karyawan mas, tak tahu menahu masalah hukum," tegasnya.

Selain itu, beberapa pedagang VCD dan DVD bajakan di SP Plaza, Aviari Mall, dan Mitra Mall juga mengaku barang tersebut merupakan barang bajakan. Kebanyakan dari pedagang itu mengaku mendapat barang tersebut dari Center Point.

"Bajakan semua ini, mana ada yang original. Mas, tau sendirilah namanya juga bisnis," kata seorang pria di SP Plaza yang namanya tak mau disebut.