Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Modus VCS, 88 WN China Jaringan Love Scamming Diamankan Polda Kepri
Oleh : Aldy Daeng
Rabu | 30-08-2023 | 10:04 WIB
88_wn-china-polda_0182171.jpg Honda-Batam
Dirkrimsus Polda Kepri Kombes Pol Nasriadi bersama Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Zahwani Pandra saat memberikan keterangan pers usai penggerebekan, Rabu (30/8/2023).

BATAMTODAY.COM, Batam - Ditreskrimsus Polda Kepri mengamankan 88 WNA China (Tiongkok) dalam penggerebekan di Cammo Industrial Park, Selasa (29/8/2023). Ke-88 WN China tersebut merupakan jaringan love scamming dengan modus video call sex (VCS).

Penangkapan terhadap puluhan WNA China ini merupakan lanjutan atau hasil dari kegiatan ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) ke-17 di Labuan Bajo. Serta kerja sama penyelidikan dari Interpol Polri dalam hal ini Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) dengan Ministry of Public Security (MPS) Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

"Dari hasil kerja sama dua negara yakni RI dan RRT, yang telah melakukan penyelidikan, berhasil menemukan tempat ini. Penangkapan 88 warga Tiongkok itu dipimpin Dirkrimsus Polda Kepri Kombes Pol Nasriadi," ujar Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Zahwani Pandra, Rabu (30/8/2023).

Lebih lanjut, Kombes Zahwani menjelaskan, jaringan love scamming ini kerap merekam aktivitas para korban yang sebelumnya sudah dilakukan profiling atau pemeriksaan latar belakang oleh para pelaku.

Kemudian, setelah berhasil merekam aktivitas korban, jaringan ini kembali menghubungi para korban, dan meminta sejumlah uang dengan ancaman akan menyebar foto telanjang para korban.

Dirkrimsus Polda Kepri Kombes Pol Nasriadi saat memimpin penggerebekan 88 WNA China di Cammo Industrial Park. (Aldy/BTD)

"Modusnya mereka merekam aktivitas saat VCS. Dari 88 WNA ini ada perempuan yang dijadikan model untuk aktivitas tersebut," terangnya.

Zahwani menyebutkan, Kawasan Cammo Industrial Park merupakan kawasan tertutup. Hal itu memudahkan para pelaku untuk melakukan aktivitasnya.

"Tempat ini sangat tertutup sekali. Namun, ada kegiatan seperti ini di gedung yang berlantai tiga ini," sebutnya.

Dari hasil pemeriksaan sementara, 88 WNA China yang diamankan terdiri dari 83 pria, dan 5 lainnya merupakan wanita. Saat ini seluruh jaringan masih ditahan di lokasi, dengan mendapat pengawasan penuh dari pihak Polda Kepri.

Terkait adanya korban dari Warga Negara Indonesia (WNI) pihak Polda Kepri masih melakukan pendalaman. Kesemua warga Tiongkok yang sudah diamankan tersebut kini sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, tentunya juga bekerja sama dengan Interpol Polri.

"Hasil identifikasi 83 pria, dan lima wanita. Saat ini pemeriksaan kita lakukan masih di sini," katanya.

Ditambahkan Kombes Zahwani, Batam merupakan daerah perbatasan, oleh karena itu wilayah ini kerap kali dijadikan sebagai lokasi kejahatan internasional. "Batam ini jadi areal strategis mereka. Kerja sama ini akan terus kita laksanakan, khususnya di wilayah hukum Polda Kepri," tutup Kombes Pol Zahwani Pandra.

Editor: Gokli