Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jumlah Penyebaran AIDS di Batam Capai 287 Kasus
Oleh : ypn
Jum'at | 07-09-2012 | 18:19 WIB
panti-pijat.gif Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAM, batamtoday - Penderita HIV/AIDS di Kota Batam mengalami peningkatan akibat semakin maraknya perilaku seks bebas di tempat-tempat hiburan malam dan panti pijat.


Peiter P Purklolong, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Batam mengatakan, pihaknya mencatat terjadi peningkatan jumlah penderita AIDS.

Hingga akhir Juli 2012, jumlah penderita HIV/AIDS untuk laki-laki sebanyak 130 orang dan perempuan sebanyak 157 orang, sehingga total jumlah penderita mencapai 287 orang.

"Penderita HIV/AIDs di Batam meningkat sekitar 15%," kata dia, Jumat (7/9/2012).

Sepanjang semester I tahun ini, penderita yang sudah mencapai tahap AIDS sudah sebanyak 69 orang laki-laki, dan 58 orang perempuan.

Dari jumlah tersebut 17 orang perempuan penderita AIDs sudah meninggal dan laki-laki sebanyak 21 orang.

Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan konseling terhadap para laki-laki dan perempuan di Batam yang sebagian besarnya bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) di beberapa tempat.

Hasilnya, sebanyak 2.634 perempuan mengikuti konseling, sedangkan laki-laki yang mengikuti konseling sebanyak 708 orang.

"Kita sudah melakukan tes dan hasilnya memang penderita HIV/AIDs di Batam terus meningkat," kata Pieter.

Menurutnya peningkatan tersebut terjadi tentu saja disebabkan perilaku seks bebas di Batam yang tak terbendung. 

Pieter juga memastikan penyebab utamanya dikarenakan Kota Batam yang menjadi transit bagi para pekerja luar negeri yang dimungkinkan telah terjangkit lebih dulu. Lalu menularkan pada perempuan yang ada di Batam. 

Tidak itu saja, Pieter juga memprediksi banyaknya tempat hiburan yang menyediakan fasilitas pijat plus-plus juga menjadi penyebab utamanya.

Untuk mengantisipasi hal ini, lanjut Pieter,  lembaganya akan terus melakukan kajian mengenai dampak pertumbuhan tempat hiburan yang tidak disertai pengawasan intensif dari pemerintah.

"Penyakit ini membunuh dan jika terus berkembang, siapapun dapat terjangkit. Jadi kepada masyarakat agar berpikir positif dan menjaga kesehatan," katanya.