Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

KNTI Bintan Tegaskan Tak Terlibat Demo 'Rasa' Kampanye di Kantor Perwakilan DKP Kepri
Oleh : Syajarul Rusydy
Selasa | 08-08-2023 | 13:36 WIB
demo-nelayan.jpg Honda-Batam
Suasana demo puluhan orang di Kantor Perwakilan DKP Kepri, Pasar Tradisional Barek Motor Kijang, Kabupaten Bintan, Selasa (5/8/2023). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kabupaten Bintan, Syukur Harianto, menegaskan pihaknya sama sekali tak terlibat dalam demo puluhan orang mengatasnamakan nelayan di Kantor Perwakilan DKP Kepri di Pasar Tradisional Barek Motor Kijang, Sabtu (5/8/2023) lalu.

"KNTI tidak terlibat demonstrasi, baik ketua, anggota maupun pengurus, di Kantor Perwakilan DKP Kepri pada Sabtu lalu," kata pria yang akrab disapa Buyung, Selasa (8/8/2023).

Memang, dalam demo yang mengatasnamakan nelayan itu tak terlihat adanya KNTI dan Himpinan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bintan.

Disinggung soal tidak ikut sertanya dalam aksi tersebut, Bunyung mengaku KNTI Bintan mendukung penerapan PP nomor 11 tahun 2023 tersebut, untuk mengatur tata kelola perizinan aktivitas penangkapan dan pengangkutan ikan di laut.

"PP ini meniti beratkan pada pengusaha kapal ikan. Kalau nelayan tradisional tidak dibebankan dengan itu, karena tidak diwajibkan untuk mengurus perizinan," sebut Buyung.

Dikatakannya, PP itu juga mengatur bagaimana ekosistem di laut tetap terjaga. Artinya, tidak lagi mengeksploitasi penangkapan dan pengangkutan ikan sesuka hati di laut.

"Karena selama ini, kita tidak pernah membayar pajak penangkapan ikan dari laut. Hanya mengharapkan dari pembayaran izin usaha saja," kata Buyung.

Selain itu, pihaknya menyarankan kepada pemerintah, agar mengadakan fasilitas penunjang pelelangan ikan di masing-masing kabupaten/kota. Seperti, deteksi penimbangan yang akurat dan memenuhi persyaratan.

"Dan menetapkan satuan HET, supaya tidak ada selisih harga di lapangan. Sehingga, saat nelayan pulang melaut sudah tau harga ikan per kilogramnya," pintanya.

Selain itu, Buyung juga mengingatkan agar para nelayan tidak terprovokasi, terlebih saat menjelang Pemilu. "Jelang Pemilu ini, kita harus menjaga nelayan Bintan agar tidak terprovokasi," ujar dia.

Terkait demo di Kantor Perwakilan DKP Kepri yang menolak PP nomor 11 tahun 2023 tentang Penangkapan Ikan Terukur, kala itu dinilai sebagian masyarakat sebagai ajang kampanye. Sebab, dalam aksi itu, masyarakat, khususnya pengunjung Pasar Trandisional Barek Motor Kijang melihat adanya salah seorang Bacaleg.

"Kita pikir kampanye karena ada Bacaleg juga di situ. Tak tahunya mereka demo," ujar Andi, yang mengaku saat itu berada di Pasar Tradisional Barek Motor Kijang.

Editor: Gokli