Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Survei BPS pada Maret 2023, Angka Kemiskinan di Kepri Terendah Sejak Tahun 2015
Oleh : Redaksi
Jumat | 28-07-2023 | 11:56 WIB
Hasan-Kominfo2.jpg Honda-Batam
Kadis Kominfo Kepri, Hasan. (Diskominfo Kepri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2023 menunjukkan angka kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau ada, berada di presentase terendah sejak tahun 2015.

Jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepulauan Riau saat ini berjumlah 142,50 ribu orang (5,69 persen), berkurang sebanyak 6,4 ribu orang dibandingkan dengan kondisi September 2022 yang sebesar 148,89 ribu orang (6,03 persen).

Dengan presentase 5,69 persen, Provinsi Kepri menempati posisi keenam dengan jumlah penduduk miskin paling sedikit. Angka tersebut juga jauh di bawah angka rata-rata kemiskinan nasional yang masih berada di angka 9,36 persen.

Adanya penurun kemiskinan ini disebut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepri, Hasan, sebagai hasil kerja keras Pemprov Kepri dan Pemerintah Kabupaten/Kota beserta seluruh stakeholder di Kepri untuk menurunkan angka kemiskinan.

"Presentase kemiskinan yang terus turun ini harus kita apresiasi, karena Pemprov Kepri bersama seluruh Pemerintah Kabupaten dan Kota terus berupaya maksimal melalui berbagai program dan kegiatan supaya angka kemiskinan bisa terus ditekan," kata Hasan di Tanjungpinang, Jumat (28/07/2023), demikian dikutip laman Diskominfo Kepri.

Beberapa program Pemerintah Provinsi Kepri sebagai upaya pengentasan kemiskinan adalah operasi pasar murah, pemberian insentif, GNPIP yang bekerjasama dengan Bank Indonesia, program subsidi bungan pinjaman nol persen untuk UMKM, dan percepatan belanja pemerintah.

Selain itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Kepri juga turun di bulan Februari 2023 sebesar 7,61 persen dibanding pada Agustus 2022 yang sebesar 8,23 persen. Secara umum, program pemerintah untuk menangani pengangguran termasuk di bidang ketenagakerjaan, sudah berada di jalur yang benar.

Di satu sisi, pemerintah berusaha mendorong daya beli masyarakat melalui berbagai program bansos. Di sisi lain, stimulus diberikan kepada para pelaku usaha (langsung ataupun tak langsung) agar usaha mereka tetap berjalan dan permintaan terhadap tenaga kerja tetap terjaga.

"Sekarang Pemerintah Daerah salah satu fokus kita untuk menangani pengangguran ini dengan meningkatkan kemampuan SDM masyarakat Kepri melalui pendidikan vokasi dan juga peningkatan kualitas balai pelatihan kerja yang kita punya," kata Hasan.

Hasan menyebut Pemerintah Provinsi Kepri sangat optimis laju pertumbuhan ekonomi secara makro di Kepulauan Riau dapat terus meningkat dan secara langsung menjamin kesejahteraan untuk masyarakat.

Editor: Gokli