Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perompakan Tugboat HM Leo I

Syahbandar Kabil Sesalkan Tak Ada Perlawanan dari Anggota Brimob
Oleh : ali/dd
Rabu | 05-09-2012 | 13:27 WIB
abk-tgboat-leo.gif Honda-Batam
ABK Tugboat Leo I saat berada di atas kapal usai menjalani detik-detik perompakan menegangkan di Selat Riau.

BATAM, batamtoday - Kepala Syahbandar Pelabuhan CPO Kabil, Djoko WS sangat menyayangkan tidak adanya perlawanan oleh anggota Brimob Mabes Polri yang berada di dalam kapal Tugboat HM Leo I pada saat terjadinya perompakan, Selasa (5/9/2012) dini hari sekitar pukul 00.30 Wib.


"Masak tak ada perlawanan sama sekali dari petugas yang jaga dengan senjata laras panjangnya," keluh Djoko sambil menggelengkan kepalanya, Rabu (5/9/2012).

Di lain sisi, senada juga disampaikan oleh Sarip Durakman masinis tiga, kapal Tugboat HM Leo I kepada batamtoday di atas kapal. Dia mengatakan dari kamarnya digiring oleh oleh perampok ke ruang istirahat awak kapal, Montri sudah ditodong dengan senjata tajam berukuran 60 centimeter di lehernya.

"Banggggg, tolong jangan bawa senjata saya, tolong taruh di situ," kata Sarip menceritakan saat kejadian anggota Brimob itu merintih meminta tolong kepada perompak yang berjumlah delapan orang.

Sesaat setelah para perompak meninggalkan kapal dengan hasil jarahan seperti, TV LCD 22 inchi, puluhan handphone dari awak kapal, dompet berisikan uang dan lainnya, menggunakan speedboat dengan mesin telah dimodifikasi rencananya akan menyandar kembali ke Tongkang Prince Capricorn yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari kapal Tugboat HM Leo I.

"Pas mau dihampiri ke tongkang, petugas yang satu lagi berada di tongkang (Hermanto) menembakkan senjatanya ke atas, beberapa kali. Tapi saya tidak ingat berapa kali ditembakkan ke atas dengan kondisi saat ini saya masih trauma" kata Indra, kelasi kapal ketika itu berada di tongkang.

Dia mengatakan, dengan jarak sekitar 300 meter dari kapal dalam kondisi gelap gulita, tidak diketahui adanya kapal speed menyandar di Tugboat HM Leo I. Terlebih lagi, kata Sarip pada saat perjalanan menuju Kumai, Kalimantan Tengah untuk mengambil muatan minyak sawit mentah yang akan diantar ke Semarang, kondisi pintu pada saat speed perompak berjumlah delapan orang di sebelah kanan kapal dalam keadaan terbuka.

"Kalau pintu ditutup tidak tahan bau pengapnya. Makanya selama ini kami buka aja," kata Sarip kembali.

Setelah dirompak, ceritanya kembali, suasana di dalam kapal tanpak kalut, tidak tahu mau berbuat apa lagi, antara melanjutkan perjalanan atau balik kanan melaporkan ke pihak berwajib atas kejadian ini.

"Kami putuskan kembali lagi, karena radio pantai sudah tidak berfungsi karena diputus perompak," pungkasnya.

Berikut ini adalah awak kapal dari Tugboat HM Leo I,

M Yakub, Nakhoda
Sutar Yanto , Mualim - I
Budiman Satria, Mualim - I
Achmad Dian Fahlevi, Mualim II
Stefanus Adhiu Angga, Masinis II
Sarip Durakman, Masinis III
Jonhelmi, Jurumudi
Muhammad Yani, Juru Mudi
Muhammad Husni, Juru Minyak
Suaib Sombo Linggi, Juru Masak
Relli, Kelasi
Indra Wahyudi, Kelasi
Eka Putra Indra, Kelasi
Syafrizal, Kelasi
Budi Rokhmani, Kelasi
Muslih, Kelasi