Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Komisi I DPR Bakal Panggil Kemenlu Usut Kasus TPPO
Oleh : Redaksi
Minggu | 11-06-2023 | 12:32 WIB
meutya_hafid_b.jpg Honda-Batam
Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Viada Hafid (Foto: istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Viada Hafid menyebut akan memanggil Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk fokus membahas maraknya kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO), khususnya yang memakan korban para wanita calon pekerja migran Indonesia (PMI).

Hal tersebut dinyatakan oleh Meutya usai menghadiri acara Ajang Golkar Media Award 2023 yang digelar di Gedung DPP Partai Golkar, pada Sabtu (10/6/2023) sore.

"Jadi sebetulnya kalau ranah ini memang ada Kementerian Luar Negeri. Itu di bawah pengawasan Komisi I juga, jadi kita akan panggil Kementerian Luar Negeri," kata Meutya.

Komisi I akan menggali faktor TPPO itu terjadi berkaitan dengan celah yang dilalui migran ilegal, serta edukasi yang akan dilakukan kepada masyarakat terutama perempuan dan anak.

"Akar masalahnya bukan di Kemenlu-nya, tetapi bagaimana pintu-pintu keluar itu dijaga. Bagaimana kemudian edukasi di masyarakat itu yang penting, tetapi tetap di komisi I karena kita bermitra dengan Kemenlu ada celah juga untuk kita masuk, mendalami maraknya perdagangan orang yang saat ini terjadi terutama perempuan dan anak anak kecil," ujar Meutya.

Pemanggilan terhadap Kemenlu oleh Komisi I rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat yang belum ditentukan, antara satu hingga dua minggu ke depan.

"Kita panggil lagi ini kan baru selesai rapat anggaran, mungkin masih dalam waktu mudah-mudahan secepatnya khusus untuk itu, dalam waktu dekat, kemarin kita baru selesai rangkaian rapat anggaran dengan seluruh mitra, jadi belum membahas secara khusus tapi mudah-mudahan dalam seminggu dua minggu ini bisa kita bahas," pungkas Meutya.

Seperti diketahui, dalam waktu terakhir marak sindikat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) untuk mengirim pekerja migran Indonesia (PMI) secara ilegal ke luar negeri.

Modus pelaku TPPO juga harus menjadi perhatian semua pihak, karena seringkali pelaku utama memanfaatkan orang terdekat untuk memengaruhi korban.

Editor: Surya