Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penderita TBC Minim Kesadaran Periksa ke Puskesmas
Oleh : kli/dd
Kamis | 30-08-2012 | 10:33 WIB

BATAM, batamtoday - Kesadaran warga memeriksakan kesehatan ke dokter dinilai masih minim, khususnya pasien penderita TBC di Sagulung. Seperti data yang diperoleh dari Puskesmas Sungai Lekop, jumlah pasien TBC yang datang berobat masih terlalu rendah. 


Di temui di ruang kerjanya, Kepala Puskesmas Sei Lekop, dr Sanny Tiurni Ari belum lama ini mengatakan berdasarkan data penyuluhan yang mereka lakukan kepada warga, jumlah pasien TBC yang melakukan periksa ke puskesmas masih sagat minim. Sementara, pada saat penyuluhan banyak warga yang mengeluh menderita penyakit TBC.

"Jumlah pasien TBC yang datang berobat ke Puskesmas masih terlalu minim dibanding data di lapangan. Mungkin, sebagian berobat ke rumah sakit lain bagi warga yang punya asuransi kesehatan," paparnya.

Disinggung masalah biaya, dr Sanny mengatakan pengobatan penyakit TBC di puskesmas sama sekali tidak dipungut biaya atau dengan kata lain gratis. Namun, warga masih minim kesadaran untuk melakukan pemeriksaan sejak dini.

"Biaya pengobatan TBC kan gratis mas, warganya saja yang masih minim kesadaran," katanya.

Penyakit TBC adalah penyakit yang disebabkan virus, bakteri dan kuman. Sehingga, penyakit ini merupakan jenis penyakit menular sama seperti penyakit ISPA yang banyak diderita warga. Sementara jumlah penderita ISPA setiap bulan yang datang berobat ke puskesmas Sungai Lekop mencapai 900 orang tiap bulan.

"ISPA yang sampai kronis juga tak jauh beda dengan TBC, sehingga dapat kita katakan banyak warga yang terkena TBC namun belum lakukan pemeriksaan," sebutnya.

Di sisi lain, beberapa warga beranggapan kesadaran memeriksakan diri ke puskesmas minim lantaran penyuluhan yang dilakukan oleh pihak medis juga minim kepada warga. Bahkan, bisa dikatakan penyuluhan yang dilakukan oleh pihak kesehatan jarang.

"Bisa dibilang sama-sama minimlah, kita kurang sadar periksakan diri, pihak kesehatan juga kurang lakukan sosialisasi," ungkap Sunarto, salah seorang warga di Kelurahan Sungai Lekop.