Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Charles III Resmi Dinobatkan sebagai Raja Inggris dan Kepala Negara 14 Negara Persemakmuran
Oleh : Redaksi
Minggu | 07-05-2023 | 10:33 WIB
charels_raja_inggris.jpg Honda-Batam
Charles III resmi jadi raja usai dinobatkan sebagai Raja Inggris pada Sabtu (6/5/2023), (Foto: Reuters)

BATAMTODAY.COM, London - Charles III resmi jadi Raja Inggris. Charles III dinobatkan sebagai Raja Inggris pada Sabtu (6/5/2023) dalam acara seremonial terbesar di Inggris selama tujuh dekade.

"Saya, Charles, dengan sungguh-sungguh dan tulus di hadirat Tuhan mengaku, bersaksi, dan menyatakan bahwa saya adalah seorang Protestan yang setia."

"Dan bahwa saya akan menjunjung tinggi dan mempertahankan undang-undang yang berlaku dengan kekuatan terbaik saya," kata Raja Charles III.

Raja berusia 74 tahun itu resmi dinobatkan mengikuti tradisi panjang sejak lebih dari 900 tahun. Pada prosesi bersejarah tersebut, istri Raja Charles III yakni Permaisuri Camilla juga turut dinobatkan

Usai prosesi penobatan, Pangeran Charles III dan Permaisuri Camilla akan bertolak kembali dari Westminster Abbey ke Istana Buckingham dengan kereta kencana Gold State Coach.

Proses ini sangat dinantikan warga Inggris karena kereta kerajaan akan berjalan perlahan sembari sang raja menyambut warga yang antusias menanti di ruas-ruas jalan

Dilansir BBC, Sabtu (6/5/2023), Raja Charles menggantikan ibunya, Ratu Elizabeth yang meninggal dunia pada 8 September tahun lalu yang memimpin Kerajaan Inggris selama 70 tahun.

Raja Charles III juga akan mengambil alih peran sebagai kepala negara dari 14 negara Persemakmuran, termasuk Australia, Selandia Baru, dan Kanada.

Di usia 74 tahun, Charles menjadi raja Inggris tertua yang mengenakan Mahkota St Edward berusia 360 tahun di kepalanya dalam upacara penobatan yang berlangsung di Westminster Abbey, London.

Dia menjadi penguasa Kerajaan Inggris ke-40 yang dimahkotai di Westminster Abbey sejak tahun 1066. Charles resmi dimahkotai oleh Uskup Agung Canterbury Justin Welby yang menempatkan Mahkota St Edward di kepalanya. Suara terompet terdengar untuk menandai momen itu.

Uskup Agung Canterbury telah meminta Raja Charles untuk meneguhkan bahwa dia akan menegakkan hukum dan Gereja Inggris selama masa pemerintahannya, sebelum Raja meletakkan tangannya di atas Injil Suci dan mengambil Sumpah Penobatan - persyaratan hukum.

Momen penobatan sebenarnya adalah ketika Raja Charles mengenakan Mahkota St Edward untuk pertama kali dalam hidupnya.

Nama mahkota itu berdasarkan versi yang jauh lebih awal yang dibuat untuk raja dan santo Anglo-Saxon, Edward the Confessor, dan disebut telah digunakan pada penobatan setelah tahun 1220 sampai Cromwell meleburnya.

Mahkota itu dibuat untuk Raja Charles II, yang menginginkan mahkota yang mirip dengan yang dikenakan oleh Edward tetapi lebih megah.

Raja Charles III menjadi penguasa kerajaan Inggris ketujuh yang memakai Mahkota St Edward setelah Charles II, James II, William III, George V, George VI dan Elizabeth II - yang terakhir memakainya pada penobatan tahun 1953.

Editor: Surya