BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pelatih Manchester City Pep Guardiola mengatakan Real Madrid lawan yang sulit untuk dikalahkan di semifinal Liga Champions.

Man City untuk dua musim beruntun bertemu Real Madrid di semifinal Liga Champions. Musim lalu Man City dikalahkan Los Blancos dengan agregat 5-6 lewat duel yang sengit. Madrid kemudian menjadi juara dengan mengalahkan Liverpool di final.

Guardiola menganggap Madrid sebagai tim yang paling dicontoh di pentas Liga Champions. Rekor El Real di Liga Champions dalam satu dekade terakhir membuat Guardiola sangat terkesan.

"Kemarin saya baca bahwa Real Madrid tampil di 11 semifinal Liga Champions dalam 13 tahun terakhir. Kami baru lolos tiga kali beruntun dan sudah berpikir itu luar biasa," ujar Guardiola dikutip dari AS.

"Seluruh tim di dunia merasa jika mereka ingin menjadi juara Liga Champions, maka mereka harus menyebut diri sendiri sebagai Real Madrid. Sebelumnya tim itu Barcelona, sekarang Real Madrid," ucap Guardiola.

Guardiola tidak pernah mampu menjadi juara Liga Champions sejak meninggalkan Barcelona. Peluang terbaik bersama Man City terjadi musim 2020/2021 ketika The Citizens dikalahkan Chelsea di laga final. Guardiola tidak memungkiri menjadi juara Liga Champions bukan tugas yang mudah.

"Kami tiga kali beruntun lolos ke semifinal Liga Champions. Ini bukan soal menjadi juara, tapi soal berusaha. Jika Anda sering berusaha, mungkin Anda bisa menjadi juara setidaknya satu kali," ucap Guardiola.

Sukses melangkah ke semifinal Liga Champions membuat Man City memelihara peluang meraih treble musim ini. Tapi Guardiola mengaku timnya mulai kelelahan.

"Kami kelelahan. Saya tidak tahu bagaimana kami bisa memulihkan diri untuk melawan Sheffield United [di semifinal Piala FA]. Sekarang kondisinya sulit untuk menghadapi pertandingan Sabtu," ujar Guardiola.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha