Beri Keterangan Berbelit-belit

TANJUNGPINANG, batamtoday - Kematian Nurtinis, mantan Kepala Sekolah SMN 4 Tanjungpinang makin misterius. Pasalnya, Guspil Tan Ambil, suami korban mengaku tidak mengetahui istrinya terbunuh, padahal ketika itu dia dan istrinya sedang di rumah di Jalan Haji Unggar RT 2/RW 2 Kelurahan Tanjung Ayun Sakti, Tanjungpinang.

Kepada penyidik Polres Tanjungpinang, Sabtu (25/8/2012), Guspil mengakui saat kejadian dia dan istrinya sedang berada di rumah. Guspil mengaku berada di kamar, sementara istrinya berada di ruang tengah berbaring di sofa.

"Saya tidak sholat Jumat, saya ada di dalam kamar dan istri saya baring-baring di ruang tamu. Saya nggak tahu, siapa yang bunuh istri saya, saya nggak tahu," kata Guspil.

Kabar istrinya tewas, justru datang dari anaknya Ilham usai pulang sholat Jumat. Guspil mengaku kaget melihat istrinya sudah terbujur kaku bersimbah darah dengan sejumlah tusukan pisau di tubuhnya.

Sebelum istrinya terbunuh, ia tidak merasakan firasat apa-apa atau mendengar orang masuk ke dalam ke rumahnya membuat keributan atau cek-cok dengan orang lain. Jika tidak dikasih tahu anaknya, Ilham kalau ibunya sudah meninggal, Guspil tidak mengetahui meskipun jarak antara kamar dan ruang tengah tidak begitu jauh.

"Istri saya hanya bilang sama saya mau istirahat diruang tengah karena siang itu panas dan kondisi sedang puasa, itu saja," kata Guspil mengenang istrinya.

Guspil juga menolak berkomentar ketika disinggug ada sejumlah orang yang masuk ke dalam rumahnya paska kejadian pembunuhan  Nurtinis. "Saya nggak tahu, saya nggak tahu," katanya menghindar.

Sementara itu, AKP Mariyon, penyidik Polresta Tanjungpinang, jasad korban Nurtinis sudah dilakukan otopsi. Penyidik akan terus melakukan pengembangan dan memburu pelaku pembunuhan mantan Kepala Sekolah SMPN 4 Tanjungpinang itu.

Sebab, Polresta Tanjungpinang menilai ada kejanggalan dari keterangan Guspil, suami korban yang memberikan keterangan berbelit-belit saat diperiksa penyidik. Penyidik akan mendalami dugaan keterlibatan Guspil dalam pembunuhan Nurtunis, karena pada saat kejadian tidak ada orang lain selain mereka berdua di dalam rumah pasangan suami istri tersebut.