Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perusahaan Swasta Nasional akan Bangun Kawasan Industri Perkapalan Seluas 200 Hektar di Karimun
Oleh : si/ant
Minggu | 26-08-2012 | 10:05 WIB

KARIMUN, batamtoday - Sebuah perusahaan swasta nasional berminat membangun kawasan industri perkapalan di 200 hektare lahan Kecamatan Meral, Karimun, Kepulauan Riau, yang termasuk kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas atau "free trade zone" (FTZ).


"Nama perusahaannya belum dapat kami publikasikan. Namun permohonan rencana investasinya sudah masuk dan masih diproses, termasuk izin lokasinya," kata Wakil Ketua Badan Pengusahaan Karimun Muhammad Tahar di Tanjung Balai Karimun, Sabtu (25/8/2012).

Menurut Tahar, perusahaan tersebut akan membangun pusat industri perkapalan atau "shipyard" yang didukung beberapa perusahaan pendukung, seperti perusahaan pengadaan besi baja atau pengadaan barang-barang yang dibutuhkan untuk pembuatan kapal.

"Nanti akan ada sekitar 20 perusahaan di kawasan tersebut, termasuk berbagai perusahaan pendukung kawasan industri 'shipyard'.  Alokasi lahan perusahan pendukung tidak terlalu luas, paling-paling satu atau dua hektare untuk satu perusahaan. Yang luas itu untuk perusahaan 'shipyard'-nya," kata dia.

Selain izin lokasi, lanjut dia, perusahaan tersebut juga telah mengajukan izin reklamasi karena lahan seluas 200 hektare yang akan di pinggir pantai.

"Izin reklamasinya juga masih dalam proses. Saya belum tahu perkembangannya karena staf yang menanganinya sedang cuti, tapi dalam waktu dekat segera kami tuntaskan perizinannya," ucapnya.

Dia mengatakan pembangunan kawasan industri galangan kapal (shipyard) di Meral akan berdampak pada pertumbuhan investasi di kawasan perdagangan bebas.

"Dampaknya tentu sangat positif karena akan membuka lapangan pekerjaan baru. Selain itu, pertumbuhan ekonomi di Meral makin pesat karena memberikan efek ganda bagi sektor usaha masyarakat," tuturnya.

Saat ini, kata dia, sejumlah perusahaan "shipyard" juga telah berdiri di Meral, seperti PT Karimun Marine Shipyard, PT Multi Ocean Shipyard dan PT Karimun Sembawang Shipyard, termasuk perusahaan fabrikasi dan offshore PT Saipem Indonesia Karimun Branch dengan nilai investasi mencapai triliunan rupiah.

"Di Meral juga sudah berdiri perusahaan penyimpanan BBM PT Oiltanking. Dan ditambah lagi dengan rencana investasi perusahaan asal Singapura akan membangun pabrik pengolahan gas di Desa Pangke," tambahya.