Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dua Tokoh Singapura Masuk Daftar Wanita Paling Berpengaruh di Dunia
Oleh : Redaksi/M
Jum'at | 24-08-2012 | 14:29 WIB
Chua-Sock-Koong.jpg Honda-Batam
CEO Singtel, Chua Sock Koong, foto:Linkedin

SINGAPURA, batamtoday - Pertengahan 2012 lalu, majalah Forbes kembali merilis 100 wanita paling berpengaruh di dunia. Dari deretan nama-nama yang dirilis, dua wanita Singapura yakni CEO Singtel, Chua Sock Koong dan CEO Temasek Holding, Hong Ching, menduduki masing-masing peringkat ke-74 dan 76.


Tahun sebelumnya, Forbes hanya menyebut satu tokoh dari Singapura, yakni bos Tmeasek, Ho Ching. Namun 2012 ini, posisinya kemudian digeser nama baru yang tidak asing di telinga warga Singapura. CEO Singtel, Chua Sock Koong. Sedangkan Hong Ching turun dua peringkat di posisi ke-76.

Di tempat pertama, bertengger nama Kanselor Jerman, Angela Markel. Politisi ini berhasil menyingkirkan kandidat kuat lainnya, diantaranya istri mantan presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton. 

Markel menduduki posisi teratas karena dianggap mampu mengusahakan persatuan Uni Eropa dalam menangani krisis ekonomi yang hingga kini masih diperjuangkannya. Usaha Markel menjadi kredit poin bagi Forbes dalam penentuan posisinya. 

Sedangkan Hillary Clinton berada di posisi kedua. Istri mantan presiden Bill Clinton ini dianggap mampu meredam krisis bocornya informasi kabel oleh Wikileaks beberapa waktu terakhir.

Sementara itu, CEO Temasek meski peringkatnya turun dari 74 ke posisi 76, wanita asal Singapura ini tetap dianggap cukup berprestasi. Keberaniannya mengubah kebijakan Temasek hingga perusahaan itu meraup untung besar hanya dalam tempo waktu singkat. 

"Ia membuat satu terobosan membuat aset Temasek tumbuh dari Sing$77 Miliar menjadi Sing$198 miliar," tulis Forbes.

Sedangkan CEO Singtel, Chua Sock, dianggap paling berjasa dalam membuat terobosan tehnologi bertaraf global di Singapura dan beberapa negara serumpun di Asia Tenggara. Singtel adalah pelopor telekomunikasi yang memiliki saham di sejumlah perusahaan operator seluler, termasuk di Indonesia. 

"Kemampuan Singtel untuk bersaing dengan perusahaan telekomunikasi yang bertaraf global  tidak lepas dari peran perempuan ini, layak dia menduduki posisi lebih tinggi dari CEO Temasek," tulis Forbes.