Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inflasi Februari 2023 Diprediksi Menurun dari Bulan Lalu
Oleh : Redaksi
Senin | 27-02-2023 | 17:08 WIB
inflasi_ilustrasi_b2.jpg Honda-Batam
Ilustrasi (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ekonom Bank Mandiri, Faisal Rachman memperkirakan inflasi pada Februari 2023 akan berada di posisi 0,13%. Angka ini menurun atau lebih rendah dari posisi inflasi Januari 2023 yang sebesar 0,34%.

Menurut Faisal, kondisi inflasi pangan diperkirakan terlihat tidak terlalu tinggi, sedangkan tarif angkutan udara terus mencatat deflasi, harga emas turun, dan nilai tukar rupiah menguat.

"Inflasi pada Februari 2023 diperkirakan akan lebih rendah (dari Januari 2023) yaitu 0,13%. Dengan kondisi dua bulan ini , inflasi year to date diperkirakan sebesar 0,47%," ucap Faisal di Jakarta, Senin (27/2/2023).

Pemerintah menargetkan inflasi dalam kisaran 3,0% plus minus 1% pada tahun 2023. Pada Februari 2023, inflasi tahunan diperkirakan menguat sebab ada efek dasar yang rendah tahun 2022.

Inflasi tahunan pada Februari 2023 diperkirakan meningkat menjadi 5,44% yoy pada Februari 2023, naik dari 5,28% yoy pada Januari 2023.

Sedangkan inflasi inti diperkirakan akan terus melemah menjadi 3,21% yoy karena dampak putaran kedua dari penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tahun lalu berkurang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Faisal menuturkan inflasi tahunan diharapkan kembali ke dalam kisaran target pada semester II 2023. Menurut dia, inflasi tahunan akan terus menurun ke depan tetapi diperkirakan akan tetap di atas kisaran target 2% sampai 4%, setidaknya hingga semester pertama tahun 2023.

"Ini akan berkisar sekitar 4 sampai 6% year on year pada semester pertama 2023 sebelum turun ke kisaran target pada semester kedua di tengah efek dasar yang rendah pada 2022 dan dampak putaran kedua yang terlihat benar-benar berkurang pada 2023. Dengan demikian, kami memperkirakan inflasi akan berada di sekitar 3,60% pada akhir tahun 2023," kata Faisal.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada empat komoditas pangan yang menjadi penyebab inflasi pada minggu ke empat Februari 2023 yaitu beras, cabai merah, minyak goreng, dan bawang merah.

Bila dirinci kenaikan harga beras terjadi di 149 kabupaten/kota, cabai merah terjadi di 123 kabupaten/kota, minyak goreng di 117 kabupaten, dan bawang merah di 84 kabupaten/kota.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Puji Ismartini mengatakan selain sebagai salah satu pendorong inflasi komoditas cabai merah juga mengalami fluktuasi harga paling tinggi dari komoditas pangan lain. Sebab, terjadi fluktuasi harga di 13 provinsi (79 kabupaten/kota).

"Cabai merah merupakan komoditas yang fluktuasi harganya cukup signifikan selama minggu ke empat Februari 2023," ucap Puji dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (27/2/2023).

Editor: Surya