Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Prevalensi Stunting Kepri Turun 2,2 Persen, Terendah Keempat di Indonesia
Oleh : Redaksi
Kamis | 26-01-2023 | 19:20 WIB
stunting-turun1.jpg Honda-Batam
Grafik Angka prevalensi stunting di Provinsi Kepulauan Riau di tahun 2022. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Angka prevalensi stunting di Provinsi Kepulauan Riau di tahun 2022 kembali mengalami penurunan. Kali ini, prevalensi stunting di Kepri berada di angka 15,4 persen, turun 2,2 persen dibanding tahun 2021 di angka 17,6 persen.

Capaian ini menempatkan Kepri di posisi keempat provinsi dengan prevalensi stunting terendah di Indonesia, setelah Bali, DKI Jakarta, dan Lampung. Sementara angka stunting nasional juga turun 2,8 persen dari tahun 2021 sebesar 24,4 persen, menjadi 21,6 persen di tahun 2022.

Informasi tersebut diumumkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melalui hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dalam acara Rakernas Program Banggakencana dan Percepatan Penurunan Stunting, di Auditorium BKKBN, Rabu (25/1/2023), dilansir dari laman Diskominfo Kepri, Kamis (26/1/2023).

Presiden RI Joko Widodo yang membuka acara tersebut mengatakan, stunting masih menjadi masalah besar yang harus segera diselesaikan di Tanah Air. Apalagi stunting dapat memengaruhi kualitas sumber daya manusia sebuah negara, bukan hanya berdampak kepada kondisi fisik anak, melainkan juga kesehatan hingga kemampuan berpikir anak.

"Dampak stunting ini bukan hanya urusan tinggi badan, tetapi yang paling berbahaya adalah nanti rendah kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, dan yang ketiga munculnya penyakit-penyakit kronis yang gampang masuk ke tubuh anak," papar Presiden Jokowi.

Presiden pun meyakini target penurunan stunting sebesar 14 persen dapat dicapai pada tahun 2024 mendatang jika semua pihak bekerja sama dalam mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia. Saat ini, angka stunting di Indonesia telah mengalami penurunan dari 37 persen pada tahun 2014 menjadi 21,6 persen di tahun 2022.

"Saya yakin dengan kekuatan kita bersama, semuanya bergerak, angka itu bukan angka yang sulit untuk dicapai asal semuanya bekerja bersama-sama," ungkap Presiden.

Sementara itu capaian penurunan angka prevalensi stunting di Kepri yang saat ini bahkan berada di bawah angka nasional, sangat diapresiasi oleh Sekdaprov Kepri Adi Prihantara. Menurutnya hal ini dapat dicapai berkat kerja keras seluruh elemen stakeholder dan masyarakat.

"Dengan tren seperti ini saya kira Kepri menuju zero stunting seperti yang selalu kita dengungkan akan dapat tercapai. Yang penting kerja kita tetap dijaga dan jangan kendor. Bahkan harus kita tingkatkan," ujar Sekda Adi.

Sekda Adi juga menegaskan Pemprov Kepri siap ikut merealisasikan target RPJMN di tahun 2024 untuk angka stunting nasional di 14 persen.

"Seluruh elemen pemerintahan di Kepri, stake holder dan masyarakat saya kira mendukung penuh realisasi target ini. Untuk itu program kerja BKKBN khususnya banggakencana selalu menjadi perhatian serius pak Gubernur Ansar," tutupnya.

Editor: Yudha