Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gapoktan Pertanyakan Alokasi Bantuan Kambing
Oleh : Andri Arianto
Senin | 21-02-2011 | 16:23 WIB
kambing_etawa_jantan.jpg Honda-Batam

Ettawa - Berikut ini gambaran kambing jenis Etawa yang alokasinya dipermasalahkan oleh pihak Gaungan Kelompok Petani (Gapektan) Anugrah karena salah sasaran. (Foto: ist)

Batam, batamtoday - Belasan massa Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Anugrah mendatangi kantor Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Kehutanan (KP2K) Kota Batam di Sekupang, Senin 21 Februari 2011 mempertanyakan kejelasan alokasi bantuan 77 ekor kambing jenis Etawa yang disinyalir telah diberikan tanpa sepengetahuan mereka.

Massa yang langsung dipimpin Ketua Gapektan Anugrah, Naik Barus tiba di kantor tersebut sekitar pukul 10.23 WIB dan langsung menuju ruang Kepala Bidang Peternakan untuk meminta penjelasan soal alokasi yang dinilai tidak tepat sasaran itu.

Kepala Dinas KP2K Kota Batam, Suhartini yang kebetulan berada di kantor langsung mempersilahkan perwakilan massa sebanyak tiga orang untuk berdialog terkait masalah tersebut.

Dalam dialog terungkap bahwa pemerintah pusat dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2010 mengalokasikan dana untuk pembelian 77 ekor Kambing jenis Etawa kepada Gapoktan Anugrah, namun belakangan diketahui dana pembelian kambing tersebut tak kunjung masuk ke kas organisasi melainkan masuk ke kas seseorang bernama Lamijan, mantan Ketua Gapoktan periode sebelum Naik Barus.

Naik Barus mengatakan mantan Ketua Gapoktan itu tidak mengakui tentang dana yang masuk ke rekeningnya.

Berharap mendapat penjelasan maksimal, Naik Barus bersepakat dengan para anggota Gapoktan Anugrah lainya untuk mempertanyakan masalah alokasi tersebut ke Dinas KP2K. Hasilnya, Suhartini menjelaskan bahwa pihaknya memang telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pengalokasian 77 Kambing jenis Etawa itu kepada Gapoktan Anugrah atas nama Lamijan.

Untuk menghindari kesalahpahaman, Suhartini menyarankan kepada Naik Barus dan anggota Gapoktan Anugrah agar melakukan konsolidasi internal dengan maksud terselesaikannya dulu permasalahan di tubuh organisasi kelompok petani tersebut.

"Saya minta selesaikan dulu secara internal,"kata Suhartini menenangkan.

Mendengar penjelasan itu, belasan massa itu langsung mendapat komando dari Naik Barus untuk dilakukan pembahasan internal.

"Kami akan membahas ini secara internal dulu, sudah tidak benar ini kalau kami yang mestinya dapat kok malah dikasihkan ke orang lain," tukas Naik setengah berteriak di halaman Kantor Dinas KP2K Kota Batam.