Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dampak Reklamasi Hutan Bakau di Tokojo Bintan Jalanan Menjadi Berlumpur
Oleh : Syajarul
Sabtu | 21-01-2023 | 15:00 WIB
AR-2023-007-Reklamasi-Tokojo.jpg Honda-Batam
Jalanan berlumpur akibat Reklamasi Hutan Bakau di Tokojo, Bintan. (Foto: Syajarul/Batamtoday)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Kawasan Tokojo, Bintan Timur, Kabupaten Bintan, yang semula hijau dengan hutan bakau berubah menjadi gudang-gudang ikan dan pabrik es.

Kondisi hutan bakau itu pun kini berubah jadi kawasan permukiman dan perikanan.

Hanya bermodalkan Suarat Keterangan Ganti Rugi (SKGR), para perambah hutan bakau bisa mengurus izin mendirikan tempat usaha. Bahkan ada juga izin yang belum keluar hutan bakaunya sudah dibabat hingga gundul.

Dampak dari pembabatan hutan bakau dan penimbunan atau reklamasi, air pun meluap hingga menggenangi jalan saat hujan.

"Hujan pasti jalan ini gak bisa dilalui karena air menggenang hingga menyerupai kolam lele," kata Pais, warga sekitar, saat ditemui di Kijang, Sabtu (21/1/2023).

Tokoh Pemuda Bintan Asri Suherman mengatakan, jika memang sudah ada alih fungsi atau sah hutan bakau tersebut boleh dirusak, seharusnya para pelaku usaha di sana jangan lepas tangan. Artinya jangan hanya memikirkan keuntungan saja.

"Jalanan yang rusak itu akibat siapa? Lantas kenapa dibiarin begitu saja. Jangan mau untungya saja. Kemudian, apakah keberadaan toke toke itu berkontribusi untuk masyarakat? Apakah sudah ada CSR-nya," ungkap Suherman.

Jalanan rusak itu merupakan dampak dari reklamasi hutan bakau tersebut, seharunya para pelaku usaha tidak membiarkan jalanan yang biasa dipakai warga itu belarut-larut menjadi kubangan yang menyerupai kolam lele.

Editor : Gokli