Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Miris, Tugu Tanjak Adipura Bintan Timur Gelap Gulita dan Tak Terurus
Oleh : Syajarul Rusydy
Senin | 16-01-2023 | 19:36 WIB
tugu-gelap-gulita1.jpg Honda-Batam
Tugu Tanjak Adipura gelap gulita tanpa ada penerangan. (Syajarul/BTD)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Sejumlah fasilitas umum (Fasum) di Kabupaten Bintan, khususnya Bintan Timur, tidak terurus dan terkesan hanya pajangan yang menghabiskan uang negara.

Seperti Tugu Tanjak Adipura yang berada di tengah-tengah ibu kota Kecamatan Bintan Timur, kondisinya saat ini kian memperihatinkan dan tak terurus. Bahkan kondisinya gelap gulita karena tidak ada lagi penerangan.

Belum lagi Pos Satpol PP yang dibangun di setiap sudut fasum, kondisinya telah ditumbuhi ilalang dan tak ada petugas yang berjaga di pos tersebut.

Sedangkan di Taman Kota Bintan Timur, pohon-pohon besar yang sudah dipagari oleh Pemkab Bintan diselimuti sampah.

Menanggapi hal itu, Tokoh Pemuda Bintan, Asri Suherman mengatakan, boleh saja membangun demi kemajuan daerah, namun harus dipikirkan pula manfaatnya.

"Jangan bangun sekedar bangun, tapi pikirkan juga perawatan serta fungsinya. Apakah bermanfaat atau hanya sekedar membangun seperti anak-anak yang sedang bermain pondok-pondok," kata pria yang kerap disapa Eman saat ditemui di Kijang, Senin (16/1/2023).

Lebih parahnya lagi, tugu yang menggambarkan kebersihan dan keindahan Kabupaten Bintan, yakni Tugu Tanjak Adipuru yang merupakan icon daerah justru dibiarkan gelap gulita tanpa ada penerangan.

"Untuk apa dibangun menghabiskan uang negara, kalau ujung-ujungnya hanya menambah sumpek kampung ini. Jangan tunggu rusak parah dan memakan uang banyak untuk perbaikannya, baru dibenahi," kata.

Eman berharap pemerintah juga lebih peduli dan bertanggungjawab atas segala pembangunan di Bintan. Jangan sampai uang negara terbuang sia-sia untuk pembangunan yang tak tau arahnya.

"Sudah cukup lah dengan pembangunan-pembangunan yang hanya jadi pajangan, seperti halnya pelabuhan Braki, hingga 12 tahun teronggok di sudut Desa Berakit," timpal Eman.

Editor: Yudha