Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Melonjak, China Laporkan Kematian Akibat Covid-19 Hampir 60 Ribu Sejak Desember 2022 Lalu
Oleh : Redaksi
Minggu | 15-01-2023 | 12:12 WIB
covid-`19_china_melonjak_b.jpg Honda-Batam
Suasana lobi rumah sakit negara Chongqing di kota Chongqing, Tiongkok barat daya, yang dipakai sebagai tempat penanganan pasien Covid-19 pada 23 Desember 2022. (Foto: AFP)

BATAMTAMTODAY.COM, Beijing - China mengatakan pada Sabtu (14/1/2023) bahwa hampir 60.000 orang dengan Covid-19 telah meninggal di rumah sakit sejak negara itu meninggalkan kebijakan nol Covid-19 pada bulan Desember 2022 lalu.

Angka tersebut melonjak drastis dari angka kematian yang dilaporkan sebelumnya menyusul kritik global terhadap data virus corona negara itu.

Pada awal Desember, Beijing tiba-tiba meninggalkan aturan anti-virus ketat yang selama tiga tahun dilakukan China. Sebelumnya aturan anti-virus yang dilakukan China dengan pengujian yang sering dilakukan, pembatasan perjalanan, serta penguncian massal ditinggalkan Beijing setelah protes yang meluas ke penjuru Tiongkok pada akhir November 2022, dan sejak saat itu kasus melonjak di seluruh negara berpenduduk 1,4 miliar itu.

Seorang pejabat kesehatan mengatakan pada hari Sabtu bahwa demam akibat Covid serta pasien rawat inap darurat telah memuncak dan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit terus menurun.

Pada medio antara 8 Desember dan 12 Januari, jumlah kematian terkait Covid-19 di rumah sakit China mencapai angka 59.938 jiwa, demikian diungkapkan Jiao Yahui, kepala Biro Administrasi Medis di bawah Komisi Kesehatan Nasional (NHC), dalam jumpa pers yang dikutip dari Reuters, Sabtu (14/1/2023).

Dari kematian tersebut, 5.503 disebabkan oleh gagal napas akibat Covid-19 sementara sisanya akibat kombinasi Covid-19 dan penyakit lain, katanya.

Sementara pakar kesehatan internasional memperkirakan setidaknya 1 juta kematian terkait Covid tahun ini di Tiongko. China sebelumnya melaporkan lebih dari 5.000 kematian sejak pandemi dimulai, salah satu tingkat kematian terendah di dunia.

Pihak berwenang telah melaporkan lima atau lebih sedikit kematian dalam sehari selama sebulan terakhir - angka yang tidak konsisten dengan antrian panjang yang terlihat di rumah duka dan tas jenazah terlihat meninggalkan rumah sakit yang penuh sesak.

Sumber: Reuters

Editor: Surya