Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketua PKK Bintan Wacanakan 'Rumah Asuh', Warga Khawatir Menambah Pengangguran
Oleh : Harjo
Jum\'at | 13-01-2023 | 08:52 WIB
A-WACANA-RUMAH-ASUH_jpg3.jpg Honda-Batam
Kunjungan Ketua PKK Bintan ke Desa Teluksasah Bintan. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Ketua TP PKK Bintan Hafizha Rahmdhani mewacanakan rumah asuh. Hal itu disampaikannya saat berkunjung di Desa Teluksasah, Kecamatan Serikuala Lobam, Bintan, Kamis (12/1/2023).

Wacana itu muncul setela melihat dari kondisi warga Desa Teluksasah yang banyak bekerja di Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam. Sehingga sebagian besar anak mereka dititipkan. Namun, sebagian menilai dengan diwacanakan 'Rumah Asuh', justru akan menambah angka pengangguran baru.

"Kalau wacana tersebut dilaksanakanaka jelas akan menimbulkan biaya yang lebih mahal. Serta akan menciptakan pengangguran baru, belum lagi dari segi pola asuh yang bermuara pada psikologis anak," ujar salah seorang warga Serikuala Lobam, Rahmat kepada BATAMTODAY.COM, di Lobam.

Menurutnya, penitipan anak yang dilakukan oleh para orangtua di Serikuala Lobam, terutama di Desa Teluksasah, Kelurahan Teluk Lobam dan Tanjungpermai, menitipkan anaknya kepada orang tertentu yang dipercaya bisa mendidik anaknya seperti anak sendiri, seperti dengan orang yang masih terhitung keluarga serta tetangga dekat.

Selain itu, tempat menitip juga kepada ibu-ibu, yang usianya sudah dianggap tidak prpduktif lagi untuk bekerja di KIB Lobam. Sehingga dengan mengasuh anak dari keluarga atau tetangganya, bisa mendapatkan pendapatan tambahan.

"Artinya apabila nantinya ada Rumah Asuh, jelas akan menghilangkan pendapatan ibu-ibu yang sudah tidak bisa bekerja di KIB Lobam atau perusahaan," tambahnya.

Kalau bicara masalah perkembangan anak, jelas perlu kajian yang mendalam, bisa saja karena memang adanya kelainan anak. Mengingat dari segi pendapatan, jelas orangtua anak rata-rata, tidak masuk golongan sangat kekurangan.

"Jangan karena berlatarbelakang pengusaha, justru lupa dengan ibu-ibu yang sudah tidak produktif di perusahaan swasta," tambahnya.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Hafhiza, dari data resiko stunting di Desa Teluk Sasah yang cukup tinggi. Di mana batita yang tumbuh dengan sehat walau masih terdapat indikasi stunting yang harus segera ditindaklanjuti.

"Rata-rata indikasinya kan di berat badan, belum ke stunting tapi resiko ke sana. Makanya kita mau gerak cepat," katanya.

Hafizha yang didampingi Ketua DWP Bintan, Perwakilan Satgas Stunting Bintan, Pengurus PKK Bintan kemudian menyampaikan wacananya untuk membuat Rumah Asuh. Gagasan yang disampaikan ini kemudian mendapat respon positif dari para orang tua.

Rumah Asuh yang akan dihadirkan itu ditujukan untuk meningkatan pola asuh, pola makan dan sebagainya bagi anak yang dititipkan saat kedua orang tua bekerja. Pemerintah Kabupaten Bintan melalui beberapa OPD terkait memang tengah berkonsentrasi mewujudkan Bintan yang zero stunting.

Editor: Dardani