Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

RDP Komisi I DPRD Batam

Lik Khai Minta Pengerjaan Apartemen CitraPlaza Dihentikan Sementara
Oleh : Aldy Daeng
Senin | 12-12-2022 | 19:56 WIB
RDP-Apartemen-Ciputra1.jpg Honda-Batam
Rapat dengar pendapat (RDP) Komisi I DPRD Batam terkait perizinan dan banyaknya keluhan warga perumahan Bukit Mas Indah yang merasa terganggu dengan aktivitas pengerjaan Apartemen Ciputra Nagoya. (Aldy/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Komisi I DPRD Batam menggelar rapat dengar pendapat (RDP) menanggapi keluhan warga Perumahan Bukit Mas Indah yang merasa terganggu dengan aktivitas pengerjaan Apartemen CitraPlaza Nagoya, Senin (12/12/2022).

Ketua Komisi I DPRD Kota Batam, Lik Khai, mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari masyarakat terkait pengerjaan proyek apartemen CitraPlaza Nagoya. Banyak pekerja apartemen yang bekerja tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, sehingga mengganggu kenyamanan warga sekitar.

"Izinnya saja tidak jelas. Kita minta proyek ini dihentikan sementara sampai izinnya jelas. Selain itu banyak warga yang mengeluh, terlebih jalan perumahan itu digunakan untuk aktivitas proyek tersebut, belum lagi mobil proyek parkir sembarangan di depan rumah warga, ini harus menjadi perhatian," tegas Lik Khai.

Dijelaskan, DPRD Batam tidak ada maksud menghalangi pembangunan. Namun pembangunan juga harus melihat dampak terhadap masyarakat sekitar, jangan sampai pembangunan memberikan efek negatif terhadap masyarakat.

Lebih lanjut ia mengatakan, perusahaan PT Ciputra harus melakukan mediasi bersama warga dan bertanggung jawab atas dampak dari pembangunan tersebut.

"Kalau tidak ada kejelasan izin dan persetujuan warga, sekali lagi kita minta dihentikan. Banyak warga yang mengeluh," tegasnya.

Eva, salah seorang warga Perumahan Bukit Mas, mengaku aktifitas dari pengerjaan apartemen CitraPlaza sangat menggangu. Bahkan untuk masuk dan memarkirkan kendaraan ke dalam rumah sendiri saja susah, akibat kendaraan proyek itu.

Menurutnya, selain kebisingan dan debu dari proyek tersebut, warga yang rumahnya berhadapan langsung dengan proyek itu, juga sering mendapatkan intimidasi dari pihak pekerja proyek.

"Ini sampai jam satu malam masih kerja. Jalan semua kotor. Siapa lah yang betah kalau seperti itu, belum lagi kami kadang dibentak mereka, mereka arogan sekali," ungkap Eva.

Editor: Yudha