Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terjadi Pro dan Kontra, DAK Teluksasah Tak Bisa Dicairkan
Oleh : hrj/dd
Sabtu | 11-08-2012 | 14:44 WIB

TANJUNGUBAN, batamtoday – Pro dan kontra terkait pengurus pengelola pembangunan  yang dianggarakan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) di Desa Teluksasah, Kecamatan Seri Kuala Lobam Bintan berbuntut pada belum adanya  titik terang kapan Pemkab Bintan menyalurkan anggaran pembangunan tersebut. 



Walau pro dan kontra tersebut, sebelumnya sudah difaslitasi oleh Camat Serikuala Lobam era Herry Wahyu, bersama sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda, ternyata belum bisa mneyelesaikan permasalahan, justru kesannya hanya didiamkan. 

Namun setelah adanya pergantian Kepala Desa justru tidak dilibatkan dalam penyelesaian masalah tersebut. Dimana, saat itu Kades melihat hasil kinerja tim pengeloa DAK sebelum dirinya terpilih banyak bermasalah, sehingga perlu dilakukan perubahan pengelolaanya. 

“Berangkat dari itu, ternyata warga yang tidak dilibatkan tersebut, justru melaporkan hal tersebut kepada Bupati Bintan dan jajarannya, hingga langsung mendapatkan respon, sehingga Kades diminta untuk mengganti tim yang sudah ditunjuk,” ujar warga Teluksasah, Krisman.

Karena Kades sudah menunjuk tim, maka Kades pun bersikeras tidak mau merubahnya, walaupun sudah dipertemukan dengan semua yang berseberangan terhadap Camat saat itu. Dikatakan, warga menyayangkan, kalau pembangunan di Teluksasah terbengkalai hanya karena ada orang yang merasa tidak dilibatkan dalam tim dan memiliki kedekatan dengan pejabat dan partai tertentu, lantas semua jadi terkendala.

Henrio Karyadi, Kabag Pemerintahan Kabupaten Bintan kepada batamtoday, Jumat (10/8/2012) kemarin sore membenarkan kalau di Kabupaten Bintan,  hanya DAK Desa Teluksasah belum dicairkan sama sekali. 

Hal tersebut, kata Henrio berawal adanya pro kontra yang terjadi terkait keputusan yang buat oleh Kades Erdis Suhendri dalam menentukan tim pengelola pembangunan dari anggaran DAK.

“Beberapa waktu lalu, permsalahan tersebut sudah pernah di tengahi langsung oleh camat dan dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda. Ternyata permasalahan tersebut belum bisa diselesaikan, begitu juga Kades enggan merubah keputusan tim pengelola,” ujarnya.

Alasan belum dicairkannya anggdan DAK tersebut menurut Henrio, karena ditakutkan apa bila tim tidak dirubah dan pembangunan berjalan. Masih ada masyarakat yang tidak menyetujui hingga nanti masih terjadi saling gugat, tentunya hal tersebut yang sampai sekarang masih menjadi pertimbangan dalam pencairan DAK Teluksasah.