Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus DBD di Indonesia Tertinggi di ASEAN
Oleh : Andri Arianto
Sabtu | 19-02-2011 | 13:54 WIB

Jakarta, batamtoday - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia mencapai urutan tertinggi di ASEAN dengan jumlah kematian sebanyak 1.317 orang sepanjang tahun 2010. Mennyikapi hal ini, Pemerintah RI bekerjasama dengan negara-negara anggota ASEAN melakukan kerjasama untuk membasmi penyakit mematikan itu.

”Masalah DBD menjadi masalah bersama negara-negara anggota ASEAN,” kata Rita Kusriastuti, Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2), Kementerian Kesehatan, kepada wartawan dalam keterangan persnya, Sabtu (19/2).

Rita mengatakan merujuk pada data Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2), jumlah kasus DBD di Indonesia tahun 2010 ada 150.000 kasus dan potensi penyebaran DBD di antara negara-negara anggota ASEAN cukup tinggi mengingat banyak wisatawan keluar masuk dari satu negara ke negara lain.

Menurutnya, dibandingkan wilayah lain, negara-negara Asia Tenggara paling serius terkena dampak DBD. Untuk itu, dalam pertemuan para Menteri Kesehatan se-ASEAN disepakati untuk membahas upaya mengurangi risiko transmisi demam berdarah. Strategi utama yang dilakukan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya demam berdarah dan cara mencegah.

Sebagai Ketua Bidang Kesehatan ASEAN 2011, Indonesia berencana meluncurkan hari demam berdarah se-ASEAN (ASEAN Dengue Day) yang disepakati setiap tanggal 15 Juni.

Tujuan dari peluncuran ASEAN Dengue Day ini adalah meningkatkan komitmen nasional dan antarnegara anggota ASEAN pada upaya pengendalian demam berdarah, baik pencegahan, penanggulangan, hingga tata laksana sehingga angka kejadian dan kematian akibat DBD bisa ditekan.

Kasus DBD di Indonesia, menurut Rita, paling banyak terjadi di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.