Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Alat Deteksi Dini Kanker Payudara Standar WHO

Menkes Pastikan Mammogram Tersedia di 514 Kabupaten dan Kota pada 2024
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 14-10-2022 | 12:28 WIB
ilustrasi-mammogram.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Dalam mencegah terjadinya keparahan kanker payudara dibutuhkan deteksi dini dengan alat akurat seperti mammogram. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin akan memenuhi kebutuhan mammogram di semua kabupaten/kota.

Menkes Budi mengatakan, kanker yang paling banyak menyebabkan kematian pada wanita adalah kanker payudara. Deteksi dini adalah cara paling tepat untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut.

"Kanker lebih baik dideteksi sedari dini jangan dideteksi setelah stadium 3 atau 4. Deteksinya yang paling gampang adalah dengan Sadanis (periksa payudara secara klinis) dan Sadari (periksa payudara sendiri). Tetapi kalau yang standar WHO itu harus menggunakan mammogram," ujar Menkes Budi di acara pinkwalk skrining payudara pada Minggu (9/10/2022) lalu di Jakarta, demikian dikutip laman Kemenkes RI.

Ketersediaan alat mammogram di Indonesia masih sedikit dibandingkan dengan Australia dan Thailand. Dari 3 ribu rumah sakit di Indonesia, yang memiliki mammogram hanya 200 rumah sakit.

Dikatakan Menkes Budi, pemerintah sudah berkomitmen sampai tahun 2024 seluruh rumah sakit provinsi di Indonesia akan dilengkapi dengan alat mammogram. "Dari 514 kabupaten/kota kita, yang punya mammogram di bawah 100 kabupaten/kota. 80% wanita Indonesia tidak bisa dideteksi kanker payudara," ucap Menkes.

"Saya pastikan 2024 sudah punya mammogram di 514 kabupaten/kota. Yang paling penting adalah hidup sehat jangan terkena kanker," tegas Menkes Budi.

Pemenuhan kebutuhan mammogram untuk skrining ini merupakan implementasi dari transformasi kesehatan bidang Layanan Primer.

Untik diketahui, Menkes Budi melakukan transformasi kesehatan melalui 6 pilar yakni pilar Layanan Primer, pilar Layanan Rujukan, pilar Sistem Ketahanan Kesehatan, pilar Sistem Pembiayaan Kesehatan, pilar SDM Kesehatan, dan pilar Teknologi Kesehatan.

Editor: Gokli