Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Konglomerat China Borong Properti Mewah di Singapura, Pajak Mahal Tak Jadi Soal
Oleh : Redaksi
Kamis | 06-10-2022 | 19:24 WIB
property-singapura1.jpg Honda-Batam
Ilustrasi properti mewah di Singapura. (ANZA)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Orang kaya asal China berbondong-bondong membeli hunian di Singapura, meski negeri Jiran itu baru saja menaikkan pajak properti.

Padahal, China menghadapi krisis properti, dengan penjualan yang merosot dan kasus pengembang gagal membayar utang, serta kepercayaan konsumen memburuk oleh penguncian covid-19 yang berulang.

Seperlima dari 425 properti mewah di Singapura dibeli oleh investor China. Sisanya, 34 unit dibeli oleh orang Amerika dan 28 orang Indonesia.

Data dari Urban Redevelopment Authority dan konsultan properti OrangeTee & Tie, menunjukkan bahwa properti Singapura tetap populer di kalangan orang asing meskipun pemerintah setempat menaikkan pajak untuk pembelian Desember lalu.

Hal yang membuat properti Singapura menarik bagi orang luar negeri adalah politik negara yang stabil, mata uang yang kuat, dan reputasi sebagai tempat yang aman untuk memarkir aset. Selama ini, harga properti Singapura juga cenderung meningkat secara bertahap.

Dalam upaya untuk mendinginkan pasar properti swasta, bea materai untuk orang asing tanpa tempat tinggal permanen dinaikkan dari 20 persen menjadi 30 persen.

Tercatat sudah ada 143 apartemen mewah yang dijual kepada orang asing sepanjang Januari - Agustus 2022. Lebih tinggi dari periode yang sama pada 2019, sebanyak 136 unit.

Dalam pembelian massal pada Juni, satu taipan China menghabiskan lebih dari S$85 juta untuk 20 unit baru di pusat Singapura.

Sementara itu, pembeli China lainnya membeli empat unit dengan harga sekitar S$60 juta.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha