Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Doli Boniara Dorong Hilirisasi Industri Melalui Kerjasama Provinsi Kepri dan Fujian Tiongkok
Oleh : Aldy Daeng
Sabtu | 27-08-2022 | 16:04 WIB
kepri-tiongkok1.jpg Honda-Batam
Rapat Kerjasama Sister Province Kepri-Fujian, di kantor Gubernur Kepri. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Doli Boniara, mendorong adanya Hilirisasi Industri di Provinsi Kepri terkait pengelolaan sumber daya kelautan di Provinsi Kepri.

Doli menjelaskan, setelah pertemuan dengan Provinsi Fujian, Tiongkok, yang berlangsung di ruang Rapat Kantor Gubernur Kepri, Kamis (18/8/2022). Provinsi Fujian dan Kepri fokus pada kerjasama bidang perikanan dan pariwisata.

"Untuk kerjasama di bidang perikanan, kita akan fokuskan pada hilirisasi industri, artinya kita mendorong Fujian untuk berinvestasi di salah satu kabupaten penghasil ikan, agar membuat satu pabrik pengolahan ikan, ke depan kita ekspor ikan siap konsumsi, bukan yang mentah seperti sekarang ini," ujar Doli Bonara, Sabtu (27/8/2022).

Doli menjelaskan, dengan adanya industri pengolahan ikan yang bertaraf internasional di Kepri, akan berdampak positif ke masyarakat, seperti terciptanya lapangan kerja bagi masyarakat.

"Dengan adanya hilirisasi industri ini, nilai ekspor kita akan semakin meningkat, secara langsung ini merupakan peningkatan ekonomi di bidang kelautan. Karena pemanfaatan bidang kelautan, merupakan salah satu fokus dari pak Gubernur Ansar Ahmad, untuk kebangkitan ekonomi kepri," terang Doli Bonara.

Selain perikanan dan pariwisata, masih kata Doli, secara makro, Tiongkok melalui Fujian juga konsen terhadap empat bidang kerjasama yaitu, bidang keterampilan, ekonomi hijau, ekonomi maritim dan budaya.

"Kami tetap fokus pada visi misi pak Gubernur, yaitu ekonomi bangkit. Dengan adanya kerjasama Provinsi kembar atau Sister Province ini, kami berharap ekonomi bisa lebih tumbuh ke arah yang positif," kata Doli.

Disinggung terkait nilai investasi dari hasil pertemuan Fujian-Kepri, Doli menyebutkan, saat ini baru berbicara terkait kerangka kerjasama. "Kerangka kerjasama besar, kita akan segera menetapkan garis besar LOI (Letter Of Inten) maupun naskah kerja sama Memorandum of Understanding (MoU) antara Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Fujian," sebutnya.

Diakuinya, apabila kerjasama Sister Province Fujian-Kepri ini bisa berjalan lancar, nilai investasi bisa mencapai triliunan rupiah. Terlebih kalau hilirisasi industri ini bisa terwujud. "Bila ini berjalan lancar, kerjasama dibidang lain akan segera menyusul, mereka juga tertarik bidang pertambangan. Namun, kita juga harus melihat dampaknya, untuk itu kita fokus dulu ke perikanan," ungkapnya.

Diketahui, pada pertemuan kedua Provinsi, yang berlangsung di ruang Rapat Kantor Gubernur Kepri, Kamis (18/8/2022). Dihadiri oleh Kepala Bidang Koordinasi Pelaksana Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi Kepulauan Riau H. Burhanuddin, ST. M.Si, setidaknya sebelas OPD perwakilan Provinsi Kepulauan Riau dan empat orang Perwakilan Penghubung Provinsi Fujian Tiongkok untuk Kepulauan Riau yakni, T. Cintarso, Djohan Nurdin, Casino dan Belladina.

Rapat tersebut juga diikuti Pemerintah Provinsi Fujian Tiongkok, Konsulat Jendral China, Divisi Asia dari Kantor Urusan Luar Negeri Pemerintah Rakyat Tiongkok dan beberapa departemen yang ada dalam Provinsi Fujian.

Editor: Yudha