Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sapi Milik Desa Lancang Kuning Tak Ditemukan di Kandang Penitipan, Siapa Berbohong?
Oleh : Harjo
Kamis | 18-08-2022 | 13:40 WIB
kandang-kosong.jpg Honda-Batam
Penampakan kandang penitipan sapi milik Desa Lancang Kuning di Toapaya, yang ternyata kosong. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Perwakilan warga Desa Lancang Kuning, Kecamatan Bintan Utara, mendatangi tempat penitipan sapi di Kecamatan Toapaya, sesuai yang diinformasikan sebelumnya oleh pihak desa.

Namun perwakilan warga yang datang ke lokasi yang disebut tempat pentipan sapi, hanya menemukan kandang sapi dalam kondisi kosong.

"Kita bersama beberapa perwakilan warga Desa Lancang Kuning, sudah mendatangi langsung lokasi yang disebut tempat penitipan sapi milik desa. Ternyata, kondisi kandang tidak satu pun ditemukan sapi," ungkap Sugito alias Bejo, salah satu koordinator warga Desa Lancang Kuning kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Kamis (18/8/2022).

Dikatakan Bejo, dirinya bersama sejumlah perwakilan warga yang mempertanyakan keberadaan sapi, memang sejak beberapa tahun lalu tidak pernah melihat wujud yang menjadi program desa.

"Karena sudah berjalan beberapa tahun program tersebut, dan saat ditanya selalu ada, makanya kita lihat langsung ke lokasi yang dimasud," ujar dia.

"Apa yang dikhawatirkan ternyata benar, sapi tidak ditemukan di kandang. Padahal kalu dihitung sejak program pengadaan berjalan, bisa jadi sapi tersebut sudah berkembang biak," imbuhnya.

Lanjutnya, program ini baru satu dari tiga program desa yang dipertanyakan oleh warga, bisa jadi program yang lain lebih tidak jelas keberadaannya, mengingat sebelumnya juga, Desa Lancang Kuning pernah terbukti melakukan kesalahan sehingga harus mengembalikan uang.

"Terkait hal ini, warga berharap agar penegak hukum, baik Polisi dan Kejaksaan serta instansi terkait lainnya, untuk melakukan penyelidikan. Tentunya tidak adil, apabila pejabat melakukan kesalahan terkait penyimpangan anggaran, selalu bisa selesai dengan hanya mengembalikan uang," kata dia.

Editor: Gokli