Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

KPPAD Kepri Pastikan Korban Pencabulan di Bintan Masih Trauma
Oleh : Harjo/Dodo
Senin | 30-07-2012 | 16:42 WIB

TANJUNGUBAN, batamtoday – Walaupun pelaku pencabulan terhadap anak, sudah berhasil ditangkap dan dijebloskan ke dalam sel tahanan Mapolres Bintan, Bunga (samaran-red), korban pencabulan yang baru duduk di bangku SD di Bintan dipastikan masih mengalami trauma yang cukup mendalam. 


Demikian disampaikan oleh Putu Alvina G, ketua Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, kepada batamtoday di Mapolres Bintan, Senin (30/7/2012). 

Dijelaskan, hasil kunjungan KPPAD Kepri yang langsung ek rumah korban pelecehan tersebut, untuk memastikan kondisi kejiwaan dari korban. Namun dari hasil pertemuan dengan korban dan keluarga, smapai sejuah ini memang kondisi kejiwaan korban masih terganggu dan masih trauma. 

“Korban tidak berani keluar rumah untuk bermain sendiri, tidak bisa mendengar suara yang aga aneh. Korban langsung ketakutan,” ungkapnya.

Terkait pemulihan kejiwaan korban, menurut Putu jeloas yang paling utama adalah perlunya perhatian dari orangtua korban, untuk mengarahkan agar korban tidak selalu ketakutan hal tersbeut tentunya yang diubutuhkan korban adalah motivasi.  

“Menjelang masuk sekolah kembali, orangtua diharapkan bisa memberikan motivasi agar anak tetap semangat sekolah dan tidak merasa malu,” katanya.

Terkait dengan hukuman bagi pelaku, ketua KPPAD Kepri berharap nantinya, pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai dengan kebiadapan yang telah dilakukan terhadap korban. 

“Kalau keluarga korban berharap hukuman pelaku bsia maksimal yaitu 15 tahun penjara,” ujarnya. 

Terkait berita sebelumnya, orangtua korban mengatakan, anaknya hingga saat ini dilanda trauma yang sangat  mendalam. Bahkan sampai  menolak diantar dan dijemput menggunakan mobil dan motor yang pernah dibawa pelakunya Bernando Alamsyah. 

Karena pelaku juga sempat mengancam akan membunuh korban, apabila melaporkan perbuatan bejatnya kepada orangtuanya  saat itu.

Selain itu, menurut orangtua Bunga (10), perilaku anaknya sedikit berubah yang biasanya berbicara santun, namun sekarang berbicara sedikit agak keras dan lantang. 

Perubahan tersebut dirasakan beberapa hari setelah kejadian pencabulan tersebut, orangtua korban mengharapkan  untuk pelaku agar dapat dihukum seberat-beratnya.