Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kepala BNN Apresiasi Partisipasi Gubernur Kepri Perangi Narkoba
Oleh : Aldy Daeng
Jumat | 22-07-2022 | 15:24 WIB
ansar-kepala-BNN1.jpg Honda-Batam
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Komjen Pol Dr. Petrus Reinhard Golose bersama Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Batam. (Aldy/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Komjen Pol Dr. Petrus Reinhard Golose, memberikan apresiasi kepada Gubernur Kepri Ansar Ahmad atas partisipasinya dalam memerangi narkoba, khususnya di Provinsi Kepri.

Petrus Reinhard mengatakan, selama ini jarang sekali melihat seorang Gubernur mau terjun langsung dalam penindakan narkotika, berbeda dengan Gubernur Ansar, baginya hal ini patut dicontoh bagi kepala daerah yang lain.

"Jarang ada gubernur yang humbel dan mau datang ke TKP langsung. Berarti Gubernur sangat memikirkan masyarakatnya, kalau barang yang disita sekitar 5 kilo (hasil penggerebekan kemaren) itu bisa menyelamatkan ribuan orang di Batam," ucap Petrus Reinhard, saat menghadiri launching kawasan industri Panbil Bersih Narkoba (Bersinar), di Best western Premier Panbil, Jumat (22/7/2022).

Perwira tinggi bintang tiga ini menjelaskan, dari hasil maping dari satuannya, sebanyak 129 kawasan di Batam daerah rawan Narkoba. Dan ini harus terpantau secara masif, hal ini juga menjadi apresiasi tersendiri kepada Gubernur, dimana dukungan yang diberikan bagi pejabat vertikal itu sangat berarti.

"Berarti ditambah dari penggerebekan kemaren, menjadi 130 tempat rawan narkoba yang harus kita awasi. Kami BNN menyita lebih dari 4,3 ton metafitamin, diantara itu banyak yang disita dari Provinsi Kepri," terang Petrus.

Dipaparkannya, dari tahun 2019, sebanyak 1,8 persen pengguna Narkoba di Indonesia menjadi 1,9 persen atau mengalami peningkatan sebesar 0,15 persen, sebagai penanggung jawab terkait narkotika, mengajak semua stekholder untuk bersama-sama memerangi Narkoba, karena hal ini tidak bisa dikerjakan sendiri-sendiri.

"Saya dilaporkan oleh Kapolda Kepri, masyarakat di salah satu pulau di Kepri (Kabupaten Anambas), menemukan 43 kilogram narkoba jenis kokain. Saya baru saja pulang dari Amerika Selatan. Di negara tersebut di sita puluhan ton bahkan ratusan ton, artinya waspada akan masuk ke negara kita harus mendapatkan antisipasi," terang Petrus Reinhard Golose.

Dengan adanya launching di kawasan industri Panbil hari ini, masih menurut Petrus Reinhard, hal ini merupakan langkah positif, dengan didukung oleh berberbagai pihak, ini merupakan langkah nyata dalam memerangi Narkoba.
"Terimakasih dukungan semua pihak, terutama pihak kawasan industri Panbil, sekali lagi urusan narkoba menjadi tugas kita bersama," imbuhnya

Sementara Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyampaikan, apa yang dimulai oleh manajemen kawasan industri Panbil, ini bisa menjadi pilot projek bagi semua kawasan industri yang ada di Provinsi Kepri.

"Di Kepri terdapat 37 kawasan industri, diamana sebagian besar dari kawasan tersebut, merupakan kawasan yang bersekala internasional dan ribuan karyawan di sana. Ini menjadi atensi, agar masyarakat yang dikawasan industri tersebut, tidak terkontaminasi oleh narkoba, sehingga bisa menurunkan kualitas SDM disana," jelas Gubernur Ansar.

Politisi senior Golkar ini menjelaskan, salah satu langkah konkrit yang dilakukan oleh BNN adalah menggandeng PKK, karena PKK mempunyai jaringan ke tingkat bawah, maka sosialisasi terkait bahaya narkoba bisa tepat sasaran.

"Selain itu kita akan bergerak disemua lini, pergerakan di kampus-kampus juga harus dilakukan, agar Kepri yang kita canangkan sebagai Pilot Projek Bersih dari Narkoba (Bersinar) bisa kita wujudkan," pungkas Ansar.

Editor: Yudha