Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

GDS Holding Investasi USD 200 Juta Bangun Data Center di Nongsa Digital Park
Oleh : Aldy Daeng
Kamis | 14-07-2022 | 20:08 WIB
GDS-Nongsa1.jpg Honda-Batam
cara ground breaking DGS Nongsa Digital Park, Kamis (14/7/2022). (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - GDS Holding merupakan investor pertama data center di Nongsa Digital Park. Di atas lahan seluas 2,8 hektar, GDS telah menuangkan rencana investasinya sebesar US$ 200 juta, selanjutnya akan memperluas lahannya di Nongsa.

Chief Executive Officer GDS Mr William Huang mengatakan, melalui Presiden Jokowi, Pemerintah Indonesia telah menetapkan Nongsa Digital Park sebagai Kawasan Ekonomi Khusus dan Batam sebagai jembatan digital Indonesia ke manca negara. Oleh karena itu, GDS melihat potensi permintaan yang sangat besar dari pelanggan cloud dan internet untuk kapasitas pusat data skala besar di Indonesia

"Untuk mencapai kesuksesan tersebut, GDS akan membawa pemain teknologi internasional guna membangun pusat inovasi digital di Indonesia, mendorong permintaan akan talenta digital dan meningkatkan aktivitas ekonomi digital," ungkap William Huang saat acara ground breaking di lokasi DGS Nongsa Digital Park, Kamis (14/7/2022).

William Huang melanjutkan, GDS Holdings Limited adalah pengembang dan operator pusat data terkemuka berkinerja tinggi . GDS memiliki 98 pusat data yang di kembangkan sendiri dan berlokasi strategis di pusat ekonomi utama di China dimana kebutuhan layanan pusat data berkinerja tinggi sangat diperlukan.

"Selama 21 tahun GDS memberikan layanan dan berhasil memenuhi kebutuhan beberapa pelanggan multinasional terbesar dengan persyaratan yang paling ketat untuk layanan subkontrak pusat data di China. GDS juga berkomitmen untuk memperluas layanan pusat data ke manca negara sejalan dengan rencana ekspansi dari pelanggan," terang William Huang.

Perwakilan BP Batam yang dihadiri oleh Anggota Bidang kebijakan strategi BP Batam Enoh Suharto Pranoto menyampaikan, platform pusat data GDS akan menjadi pondasi infrastruktur untuk menarik pelanggan teknologi internasional ke Batam dan pada akhirnya menciptakan ekosistem dan hub teknologi di Batam.

PT Tamarin dibawah group Citramas telah membangun infrastruktur di Nongsa sejak tahun 1990 yang dimulai dengan sarana pariwisata berupa resorts dan Pelabuhan ferry dan kemudian mengembangkan industri kreatif melalui Infinite Studios.

"Melakukan kerjasama dengan Apple dengan pembangunan Apple Developer Academy, selain itu, kerjasama dengan Royal Melbourne Institute of Technology guna membangun ekosistem digital di Kawasan yang saat ini telah ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa," ujar Enoh Suharto Pranoto.

Enoh Suharto, melanjutkan, ekonomi digital Indonesia mengalami peningkatan sekitar 42 persen dari total transaksi ekonomi digital di ASEAN yang berasal dari Indonesia dan mayoritas disumbang oleh e-commerce. Transaksi e-commerce, perbankan digital dan uang elektronik diprediksi akan terus meningkat di tahun ini.

"Saat ini Indonesia telah memiliki lebih dari 2.000 start-up dan berhasil menempatkan Indonesia dalam urutan ke-5 negara dengan jumlah start-up terbesar di dunia. Artinya, ekosistem digital Indonesia sangat kondusif dengan berbagai upaya dan inovasi yang dilakukan dan pada tahun 2030 Indonesia akan memasuki bonus demografi yaitu 65 persen dari penduduk Indonesia terdiri dari generasi usia produktif," terangnya.

Sementara, Presiden Direktur Nongsa Digital Park Michael Willuan mengatakan, untuk pembangunan gedung data center, GDS merupakan yang pertama di Nongsa Digital Park (NDP). Menurutnya, tahun ini pemerintah Indonesia melalui Kominfo juga akan membangun data center di NDP.

"Saya bangga sekali kita bisa dapat berpatner dengan GDS, perusahaan ini merupakan yang paling besar di china, kita bersyukur kedepan nilai investasi proyek ini akan mencapai US $ 200 juta," ucap Michael Willuan.

Michael menjelaskan, alasan GDS milih batam sebagai tempat berinvestasi, dikarenakan Batam merupakan wilayah Indonesia yang sangat strategis, deket dengan negara Singapura dan Malaysia.

"Bagi mereka di sini aman, tidak konflik dengan Negara tetangga. Selain GDS, kita juga lagi berusaha menggaet investor lain, seperti listrik, air dan lainya, agar teknikal yang bertalenta di Batam bisa berkarya di sini," pungkas Michael Willuan.

Editor: Yudha