Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lawan Oligarki, Dekopin akan Ikrar di Pusara Bung Hatta
Oleh : Redaksi
Selasa | 12-07-2022 | 08:20 WIB
A-DEKOPIN-LAWAN-OLIGARKI_jpg2.jpg Honda-Batam
Konferensi pers Dekopin di Kantor Dekopin Wilayah DKI Jakarta, Jalan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (11/7/2022). (Foto: RMOL)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Momentum perayaan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-75 yang akan diselenggarakan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) dengan berziarah ke makam Bapak Koperasi Mochammad Hatta, akan dimanfaatkan untuk menyampaikan satu ikrar.

Wakil Ketua Umum Dekopin, Ferry Juliantono, menerangkan, seluruh pengurus Dekopin baik di tingkat pusat maupun daerah akan menyampaikan ikrar perlawanan terhadap oligarki.

"Di hadapan pusara Bung Hatta, besok Dekopin akan melakukan ikrar perlawan terhadap oligarki, dan ikrar untuk menuntut kembali kedaulatan rakyat, menuntut kembali demokrasi ekonomi," ujar Ferry dalam jumpa pers di Kantor Dekopin Wilayah DKI Jakarta, Jalan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (11/7/2022).

Ferry menjelaskan, acara yang digelar Dekopin untuk tahun ini, termasuk mengenai ikrar melawan oligarki, sesuai dengan tema yang diangkat. Yaitu "Dari Indonesia untuk Bung Hatta".

Karena itu, Dekopin dalam ikrarnya melawan oligarki akan menyerukan keberlanjutan perjuangan Bung Hatta. Di mana, koperasi adalah tulang punggung pembangunan ekonomi Indonesia.

"Korporasi telah diberikan keistimewaan oleh pemerintah, bukan hanya menguasai ekonomi tapi politik juga. Sehingga, sekarang kita gantikan, memberikan penghargaan dengan melanjutkan perjuangan Bung Hatta, untuk menjadikan koperasi sebagai badan usaha yang sejajar dengan korporasi dan BUMN," harapnya.

Meski dalam posisi ini Dekopin akan mendukung kebijakan pemerintah dalam pembangunan perekonomian. Ferry menekankan bahwa koperasi harus tetap diutamakan sebagai tulang punggung pembangunan kesejahteraan masyarakat.

"Oleh karena itu besok di tempat pusara yang sakral dan terhormat kami ingin sampaikan, kita tidak main-main dengan ikrar ini. Karena insan koperasi sudah terlalu lama diam, disakiti. Kita terlalu banyak menyaksikkan korporasi diberikan keleluasaan, kesitimewaan oleh pemerintah," demikian Ferry.

Sumber: RMOL
Editor: Dardani