Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pasar Ponsel RI Anjlok saat Harga Sejumlah Bahan Pokok Melambung
Oleh : Redaksi
Jumat | 17-06-2022 | 19:52 WIB
pasar-ponsel1.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Permintaan terhadap ponsel alias smartphone anjlok saat sejumlah harga bahan pokok, termasuk minyak goreng, mengalami lonjakan. Faktor lainnya adalah kelangkaan microchip global.

Hal itu diungkap oleh perusahaan riset International Data Corporation (IDC) dalam laporan kuartal I 2022.

"Pasar smartphone di Indonesia terlihat lesu dengan penurunan sebesar 17,3 persen YoY (year over year) dari tahun sebelumnya serta 13,1 persen QoQ (quarter over quarter) dibandingkan kuartal sebelumnya yakni mencapai 8,9 juta unit di 1Q22," ujar Associate Market Analyst IDC Indonesia Vanessa Aurelia, dalam keteranganya, Jumat (17/6/2022).

Menurutnya, penurunan ini ditengarai rendahnya daya beli masyarakat akibat peningkatan harga barang seperti bensin dan komoditas, serta kurangnya pasokan smartphone pada segmen entry-level di pasaran.

"Penurunan ini disebabkan oleh rendahnya daya beli masyarakat akibat adanya peningkatan harga barang seperti bensin dan komoditas (termasuk telepon genggam), serta kurangnya pasokan smartphone pada segmen entry-level di pasar," tutur dia.

Vanessa juga menyebut ponsel pada rentang harga US$200 (sekitar Rp2,9 juta) ke bawah mengalami pasokan yang ketat menyusul kendala pasokan chipset 4G low-end. "[Ini] berimbas pada penurunan di segmen ini yakni sebesar 22 persen YoY."

"Drastisnya penurunan ketika dibandingkan secara YoY disebabkan karena adanya normalisasi jumlah permintaan setelah meredanya faktor pendorong pertumbuhan yang terkait dengan pandemi. Kombinasi dari beberapa faktor inilah yang memberikan teknanan tambahan pada kuartal yang biasanya rendah secara musiman," urai dia.

Untuk kuartal II 2022, IDC juga memperkirakan penurunan dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. Vanessa mengakui momentum Ramadan dan cairnya Tunjangan Hari Raya (THR) memberikan dorongan yang cukup baik terhadap pasar ponsel sepanjang April 2022.

Meski begitu, kata dia, ada kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 10 persen menjadi 11 persen sejak 1 April 2022, yang turut berimbas pada kenaikan harga barang, termasuk harga bahan bakar non-subsidi yakni Pertamax.

"Kenaikan harga diperkirakan akan memberikan tekanan lebih pada daya beli masyarakat. Di sisi lain, ada kemungkinan vendor tidak dapat menyerap kenaikan harga jika melewati batas tertentu. Hal ini berpotensi meningkatkan harga jual rata-rata," jelasnya.

Sebagai informasi, harga kebutuhan masyarakat seperti bensin serta sejumlah bahan pokok mengalami lonjakan. Minyak goreng kemasan, misalnya, sempat melesat tinggi mencapai Rp25 ribu per liter pada Mei 2022. Padahal harga rata-rata sebelumnya berada di kisaran Rp14 ribuan per liter.

Berdasarkan data IDC, produsen ponsel asal Korea Selatan Samsung berhasil menempati posisi puncak pada 1Q22 setelah dua setengah tahun tidak merajai penjualan di RI. Setidaknya ada 2,1 juta ponsel yang sudah dikirim pada kuartal I 2022.

Samsung merilis beberapa model utama seperti seri flagship Galaxy S22 dan model Galaxy A03, serta beberapa model dari seri Galaxy A lain. Galaxy A53 5G, A52s 5G, dan seri S22 yang baru dirilis turut meningkatkan pangsa Samsung di segmen 5G hingga 40 persen.

Posisi kedua diisi Oppo dengan pengiriman 1,8 juta unit pada kuartal ini, dengan ponsel jawara A95 dan A76 sebagai pendorong utama penjualan di segmen midrange.

Namun, pangsa OPPO dalam segmen 5G menunjukkan pertumbuhan yang lebih rendah yakni sebesar 3,7 persen di Q1 2022, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya menunjukan pertumbuhan sebesar 26.4 persen.

"Hal ini seiring dengan perluasan portofolio 5G oleh vendor-vendor lain," ujar Vanessa.

Ketiga, Vivo dengan 1,5 juta unit pengiriman di Indonesia. Ponsel andalan Y15s dan Y21 sebagai pendongkrak penjualan.

Keempat, Xiaomi yang berhasil menjual 1,3 juta unit dengan meningkatkan segmen low-end dan segmen midrange secara signifikan, lewat pengiriman Redmi Note 11 dan Poco M4 Pro.

Di posisi penutup, produsen asal China Realme berada di posisi lima terbawah penjualan 1,1 juta unit di kuartal I 2022 di Indonesia.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha