Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menkes se-ASEAN Setujui Dirikan Pusat Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan Penyakit Menular
Oleh : Redaksi
Senin | 16-05-2022 | 19:04 WIB
Menkes-ASEAN.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Pertemuan Menteri Kesehatan se-ASEAN ke-15 di Hotel Conrad, Bali, Sabtu (14/5/2022). (Kemkes)

BATAMTODAY.COM, Bali - Menteri kesehatan se-ASEAN menyutujui pendirian Pusat Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan Penyakit Menular ASEAN atau ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED).

"Kita setuju untuk membentuk ACPHEED. Intinya adalah pusat kerja sama ASEAN untuk menghadapi potensi adanya outbreak pandemi ke depannya," kata Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin pada konferensi pers di sela agenda 15th AHMM di Hotel Conrad, Bali, Sabtu (14/5/2022), demikian dikutip siaran pers Kemenkes.

Terdapat 3 pilar untuk membentuk ACPHEED. Menkes Budi menyebutkan pilar-pilar tersebut antara lain pilar surveilans, deteksi, dan respons. Ada juga pilar manajemen risiko.

3 negara yang sudah memberikan komitmen untuk masing-masing pilar tersebut adalah Vietnam, Thailand, dan Indonesia. Jadi 3 negara ini akan bekerjasama untuk mempersiapkan segalanya apabila ada potensi outbreak.

Adanya ACPHEED akan mengintegrasikan protokol kesehatan yang ada di negara-negara anggota ASEAN. "Itu nanti kita sinergikan. Kalau ada negara anggota ASEAN memiliki kasus pandemi yang sudah sangat turun, maka relaksasi dari prosesnya lebih tinggi dibandingkan negara lain yang kasusnya belum turun," ucap Menkes Budi.

ACPHEED berlaku secara ASEAN, tetapi kompetensi utamanya ada di 3 negara yakni Vietnam, Thailand, dan Indonesia. Pasalnya, 3 negara tersebut yang mengajukan bahwa mereka mau memiliki kantor di Indonesia untuk salah satu dari kompetensi baik surveilans, deteksi, atau respons.

Editor: Gokli