Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Suhu Bumi Diprediksi Naik 1,5 Derajat Celcius 5 Tahun Lagi
Oleh : Redaksi
Selasa | 10-05-2022 | 15:24 WIB
global-warming11.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi global warming.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Upaya manusia untuk mendinginkan suhu Bumi menghadapi banyak tantangan. Dunia menghadapi kemungkinan 50% pemanasan global hingga 1,5 derajat Celsius di atas tingkat masa pra-industri pada 2026 atau dalam lima tahun ke depan. Prediksi ini disampaikan World Meteorological Organization (WMO).

Prediksi itu bukan berarti suhu Bumi akan melewati 1,5 derajat Celsius, yang ditetapkan para ilmuwan sebagai ambang batas tertinggi untuk menghindari bencana perubahan iklim.

Namun, satu tahun pemanasan pada suhu 1,5 derajat Celsius bisa menawarkan gambaran seperti apa jadinya ketika kita melintasi ambang batas jangka panjang itu.

"Kita semakin dekat untuk mencapai target yang lebih rendah dari Perjanjian Paris untuk sementara waktu," kata Sekretaris Jenderal WMO Petteri Taalas, mengacu pada kesepakatan iklim yang diadopsi pada tahun 2015.

Kemungkinan melebihi 1,5 derajat Celsius untuk waktu yang singkat telah meningkat sejak 2015. Para ilmuwan pada tahun 2020 memperkirakan peluang 20% dan merevisinya tahun lalu hingga 40%.

Bahkan dalam satu tahun berada pada suhu 1,5 derajat Celsius, pemanasan dapat memiliki dampak yang mengerikan seperti membunuh banyak terumbu karang dunia dan menyusutnya lapisan es laut Arktik.

Dalam hal rata-rata jangka panjang, rata-rata suhu global sekarang sekitar 1,1 derajat Celsius lebih hangat dibandingkan suhu rata-rata di masa pra-industri.

"Kerugian dan kerusakan yang terkait dengan, atau diperburuk oleh, perubahan iklim sudah terjadi, beberapa di antaranya mungkin tidak dapat diubah lagi di masa mendatang," kata Maxx Dilley, wakil direktur iklim di WMO.

Para pemimpin dunia berjanji di bawah Perjanjian Paris 2015 untuk mencegah melintasi ambang batas 1,5 derajat Celsius jangka panjang, diukur sebagai rata-rata multi-dekade, tetapi sejauh ini gagal dalam mengurangi emisi pemanasan iklim. Kegiatan hari ini dan kebijakan saat ini membuat dunia berada di jalur yang tepat untuk menghangat sekitar 3,2 derajat Celsius pada akhir abad ini.

"Penting untuk diingat bahwa begitu kita mencapai 1,5 derajat Celsius, kurangnya kebijakan emisi berbasis sains berarti bahwa kita akan menderita dampak yang lebih buruk saat kita mendekati 1,6 derajat Celsius, 1,7 derajat Celsius, dan setiap kenaikan pemanasan setelahnya," kata Kim Cobb, ilmuwan iklim di Georgia Institute of Technology.

Sumber: Detik.com
Editor: Yudha