Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Covid-19 Melandai, Omset Pedagang Pasar Baru dan KUD Tanjungpinang Belum Stabil
Oleh : Putra Gema
Rabu | 04-05-2022 | 17:20 WIB
pasar-baru-tpi.jpg Honda-Batam
Aktivitas masyarakat di Pasar Baru Tanjungpinang, Rabu (4/5/2022). (Foto: Putra Gema)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Meski sudah lewat 2 tahun menjalani pandemi Covid-19, perekonomian pedagang pasar baru Tanjungpinang masih dinilai belum setabil.

Pedagang Pasar Baru Tanjungpinang hingga saat ini masih merasakan efek negatif pandemi Covid-19. Efek negatif yang dirasakan tidak lain yakni lambatnya perputaran ekonomi di pasar baru Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.

Dian, salah seorang pedagang sayuran mengungkapkan hal ini kepada pewarta saat ditemui di pasar baru Tanjungpinang. Dijelaskannya bahwa hingga saat ini perputaran ekonomi di Kota Tanjungpinang belum juga membaik pasca dihantam pandemo Covid-19.

"Belum membaik, omset hariannya masih naik turun," kata Dian, Rabu (4/5/2022).

Bahkan, dirinya menjelaskan perayaan hari besar Idul Fitri yang seharusnya mendapatkan keuntungan besar, malah berbanding terbalik dari pada tahun-tahun sebelumnya.

"Malah makin parah, tahun lalu saja bisa lebih baik dari pada lebaran tahun ini keuntungannya. Memang semakin sedikit yang berbelanja di pasar sekarang," tegasnya.

Dirinya pun berharap agar permasalahan ini dapat menjadi perhatian serius pemerintah agar roda perekonomian yang baik dapat tersebar secara menyeluruh, bahkan hingga ke lingkup pedagang Pasar Baru Tanjungpinang.

Selain itu, untuk pedagang pasar basah (pasar KUD) Tanjungpinang yang lokasinya juga tidak jauh dari pasar baru Tanjungpinang turut mengeluhkan hal yang sama.

"Harga ikan stabil, tapi penjualan menurun jauh dari tahun-tahun sebelumnya," kata Darwis.

Dirinya mengungkapkan, selain faktor ekonomi masyarakat yang belum membaik, ada faktor lainnya yang menyebabkan para pedagang ikan ini mengalami penurunan pendapatan.

Hal ini lanjut Darwis disebabkan karena saat ini puluhan pedagang ikan yang bertahan di lokasi penampungan sementara milik Pemerintah Kota Tanjungpinang dinilai tidak memadai.

"Omset bisa turun 50 persen setiap harinya. Karena tempatnya terlalu sempit, hanya 1x2 meter untuk setiap pedagang. Selain itu akses jalannya sangat sempit dan membuat masyarakat yang akan berbelanja males untuk berdesakan," ungkapnya.

Dirinya berharap agar Pemerintah Kota Tanjungpinang secepatnya bisa melakukan renovasi atau perbaikan pasar KUD Tanjungpinang agar operasional para pedagang ikan dapat kembali berjalan.

"Saya harap secepatnya bisa diperbaiki kembali pasar lama kami itu agar kami bisa segera berjualan disana," tutupnya.

Editor: Gokli