Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dahsyat! Kementan Habiskan Rp 1,1 Triliun untuk Perjalanan Dinas di 2021
Oleh : Redaksi
Selasa | 05-04-2022 | 13:20 WIB
A-PERJALANAN-KEMENTAN_jpg2.jpg Honda-Batam
Ilustrasi kegiatan perjalanan dinas Kementan. (Foto: Dok: Kementan)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menghabiskan sekitar Rp1,1 triliun untuk biaya perjalanan dinas sepanjang tahun 2021. Hal itu terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IV DPR bersama Eselon I Kementan, Senin (4/42022).

"Saya mau tahu biaya operasional Anda berapa setahun? Setahun berapa?," kata Ketua Komisi IV, Sudin saat hendak menutup RDP.

Merespons pertanyaan itu, Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono mengatakan, pihaknya mengalokasikan sekitar 10 persen dari total anggaran untuk biaya perjalanan dinas.

"Total kami yang kami alokasikan itu sekitar maksimal 10 persen dari anggaran yang ada. Nilainya, kalau dari total kami kan Rp 14 triliun, dikurangi biaya mengikat dan sebagainya itu Rp 3,2 triliun, berarti masih ada sekitar Rp 11 triliun. Nah itu kurang lebih 10 persennya, itu paling banyak 10 persen untuk perjalanan dinas," kata Kasdi.

Sudin pun membandingkan Kementan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Jadi perjalanan dinas selama Covid-19 sekitar Rp 1,1 triliun? Wow, dahsyat juga nih. Apalagi kalau nggak Covid-19 nih? Rp 2 triliun nggak cukup nih. Anda sama Kementerian Kehutanan (KLHK) lebih banyak mana pegawainya?" kata Sudin.

Menurut Kasdi, Kementan memiliki lebih banyak pegawai.

"O..berarti Pertanian kurang pintar menggunakan anggarannya. Di sana setahun Rp 1,2 triliun perjalanan dinas. Tapi setahu saya menteri nggak pernah ke mana-mana. Cuma sekali-sekali saja. Berarti anda kurang banyak, tambah lagi," ujar Sudin.

"Anda tahu berapa anggaran perjalanan DPR? Kami itu cuma dapat anggaran Rp 25 miliar setahun. Jadi, jangan nanti biaya perjalanan dinas dipakai ini itu. Kemah jaringan petani? Tolong jangan ada macam-macam di Kementerian Pertanian. Apa gunanya untuk petani saya, apa manfaatnya kemah jaringan petani?" tukas Sudin.

Sumber: CNBC Indonesia
Editor: Dardani