Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mendagri Minta 7.266 Camat se-Indonesia Bersinergi Sukseskan Penanganan Pandemi
Oleh : Irawan
Minggu | 03-04-2022 | 10:04 WIB
mendagri_camat_b.jpg Honda-Batam
Mendagri Tito Karnavian dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Camat dalam Mendukung Penanggulangan Pandemi Covid-19 Tahun 2022 (Foto: Kemendagri)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta para camat terus mengampanyekan disiplin protokol kesehatan (prokes) kepada masyarakat, terutama penggunaan masker.

Meski kondisi pandemi di Indonesia saat ini terbilang membaik, masyarakat harus tetap waspada terhadap ancaman penyebaran Covid-19.

Hal itu disampaikan Mendagri dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Camat dalam Mendukung Penanggulangan Pandemi Covid-19 Tahun 2022 digelar secara hybrid di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (1/4/2022).

Agenda tersebut mengambil tema 'Sinergitas Camat dalam Penyelesaian Isu-isu Strategis Pemerintahan di Wilayah'.

Mendagri) dalam arahannya menyampaikan, pelaksanaan agenda ini sebagai momentum penting dan strategis dalam penanggulangan pandemi Covid-19 bersama seluruh camat di tanah air.

"Jumlah camat memang tidak sedikit, 7.266, inilah angka yang besar. Menunjukkan besarnya bangsa ini, negara dengan populasi nomor empat terbesar di dunia, 270 juta dan terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote," katanya.

Mendagri memaparkan, kondisi pandemi yang berlangsung selama dua tahun ini mengalami penurunan. Presiden Joko Widodo telah mengambil langkah yang tepat dalam penanganan pandemi, termasuk para kepala daerah, camat, hingga kepala desa yang menjadi pelaku sejarah pandemi Covid-19 ikut bersinergi dan berperan terhadap capaian tersebut.

"Kita belajar dari pengalaman, trial and error, mencoba, gagal, mencoba, berhasil, dan seterusnya. Trial and error, trial and success. Nah, kita melihat bahwa dengan data-data yang ada sekarang, kasus konfirmasi tiga ribuan empat ribuan, itu relatif aman. Ingat bahwa negara kita adalah negara nomor 4 terbesar di dunia, 270 juta. Makin besar populasi semakin sulit pengendalian Covid," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Mendagri juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para camat yang telah melaksanakan berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Kebijakan-kebijakan tersebut baik berupa pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro, kampanye protokol kesehatan, vaksinasi, dan lain sebagainya.

Terlebih selama bulan Ramadan, Mendagri mengimbau para camat untuk terus menerapkan kebijakan penanggulangan Covid-19.

"Kalau shalat berjemaah pakai masker dalam jumlah banyak, fine, karena ini yang mencegah penularan sepanjang tidak dilepas. Tapi kalau buka puasa, tidak bisa, pasti dilepas, ya batasi jumlahnya. Khusus untuk pegawai pejabat tidak boleh melakukan buka puasa bersama, termasuk camat," ujarnya.

Mendagri menambahkan, di era globalisasi, dunia telah berubah menjadi kampung kecil (global village). Hal ini memberikan efek domino bagi satu negara ke negara lain.

Misalnya dalam kasus penularan penyakit saluran pernapasan membuat mudah menular termasuk pandemi Covid-19.

Banyak dampak yang ditimbulkan setelahnya seperti dampak ekonomi, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang berkurang, krisis pengangguran, krisis sosial, hingga krisis politik.

"Ada pepatah semua awan itu pasti ada sinar cerah yang berwarna perak di atasnya. Dalam bahasa Indonesia kira-kira setiap musibah ada hikmahnya. Hikmahnya banyak juga, jalan di Jakarta aman lancar tidak macet, udara menjadi bersih tidak polusi. Nanti percayalah orang Jakarta suatu saat akan merindukan lagi situasi pandemi Covid, bukan Covid-nya, situasinya, lancar aman," terangnya.

Kampanye prokes dan percepat vaksinasi
Dalam kesempatan ini, Mendagri meminta secara khusus para Camat mengkampanyekan dispilin prokes dan membantu percepatan capaian vaksinasi Covid-19 di wilayahnya masing-masing.

"Saya minta khusus pandemi Covid-19 ini yang relatif sudah melandai, ini tolong rekan-rekan terus mengampanyekan (protokol kesehatan) 3M itu," ujarnya.

Apalagi menjelang Ramadan yang erat dengan kegiatan yang melibatkan banyak orang, seperti shalat berjemaah maupun agenda buka puasa bersama. Meski dibolehkan, kedua kegiatan tersebut harus dilakukan dengan memenuhi ketentuan protokol kesehatan.

Misalnya, disiplin menggunakan masker dan memperhatikan jumlah masyarakat yang terlibat. Selain itu, dia menegaskan, para pejabat negara termasuk camat, tidak boleh menggelar buka puasa bersama. Larangan itu juga berlaku untuk kegiatan open house pada lebaran mendatang.

Mendagri menekankan, melandainya kasus Covid-19, bukan berarti menunjukkan pandemi di Indonesia telah hilang.

Namun, kondisi itu tetap menunjukkan bahwa kasus pandemi tetap ada, begitu pula dengan ancaman penyebarannya.

Karena itu, upaya pencegahan melalui penggunaan masker harus digalakkan.

"Sering saya sampaikan, penanganan pandemi Covid-19 ini kita harus tetap waspasa meskipun agak baik, low case doesn't mean no case," ujar Mendagri.

Selain itu, Mendagri juga meminta para camat dapat membantu mempercepat vaksinasi di daerahnya masing-masing, terutama bagi masyarakat yang berusia lanjut (lansia).

Langkah percepatan itu bisa dilakukan dengan mendatangi dari rumah ke rumah untuk mencari para lansia yang belum mengikuti vaksinasi, termasuk masyarakat yang memiliki kormobit.

"Yang masih bisa untuk divaksinasi menurut dokter, (segera) divaksinasikan," pesan Mendagri.

Kemudian tak kalah penting, camat juga perlu mendukung pemberian vaksinasi booster atau dosis penguat. Dengan upaya ini, masyarakat yang level antibodinya telah menurun bisa naik kembali. Apalagi setiap orang memiliki antibodi yang berbeda-beda.

Hal ini dibuktikan dengan hasil survei serologi yang dilakukan Kemendagri dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan melibatkan Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI).

Hasil survei itu salah satunya menunjukkan tingkat kekebalan tubuh masyarakat antardaerah berbeda. Mendagri juga telah mengimbau agar daerah yang antibodi masyarakatnya rendah dapat segera mempercepat vaksinasi.

Sebagai informasi, Rakernas tersebut menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Ilham Saputra.

Editor: Surya