Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Presiden Jokowi Sebut Pemindahan IKN Bukan Proyek Mercusuar dan Gagah-gagahan
Oleh : Redaksi
Minggu | 27-03-2022 | 19:04 WIB
jokowi_istana_b7.jpg Honda-Batam
Presiden Joko Widodo (Foto: Sekretariat Presiden)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemindahan dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) bukanlah proyek mercusuar dan tidak dilakukan untuk sekadar kegagahan Indonesia.

Namun, proyek ibu kota negara ini dilakukan untuk mewujudkan Indonesia yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyatnya.

"Pemindahan Ibu Kota bukan proyek mercusuar, bukan juga untuk gagah-gagahan," ujar Jokowi dalam acara pelantikan dan pengukuhan pengurus DPP PA GMNI periode 2021-2026, Minggu (27/3/2022).

Ia menyebut, proyek IKN merupakan gagasan besar yang telah dimulai sejak era Bung Karno pada 1957. Tetapi, sebuah perjuangan untuk mewujudkan Indonesia yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pemindahan IKN, kata Jokowi, dilakukan untuk mewujudkan pemerataan dari Jawa sentris menjadi Indonesia sentris.

"Pulau Kalimantan adalah mutiara Indonesia, berada di zamrud khatulistiwa. Transformasi besar yang kita lakukan bukan semata-mata pindah Ibu Kota Negara. Kita harus menjadi negara ekonomi kuat dan mandiri karena itu kita telah memulai proses transformasi ekonomi secara besar-besaran," jelasnya.

Jokowi menyampaikan, transformasi besar yang tengah dilakukan pemerintah dilakukan agar menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi kuat dan mandiri.

Selain membangun Ibu Kota baru, pemerintah juga telah memulai proses transformasi ekonomi secara besar-besaran dengan melarang ekspor bahan-bahan mentah.

"Mengubah jati diri sebagai negara pengekspor bahan mentah menjadi negara industri yang tangguh dan berwawasan lingkungan dan sekaligus membuka lapangan pekerjaan yang besar di negara kita Indonesia," jelasnya.

Karena itu, Jokowi meminta seluruh elemen bangsa untuk tidak terjebak penyakit rendah diri agar bisa menjadi bangsa pemenang.

"Untuk menjadi bangsa pemenang, kita harus percaya diri dan berani membuat terobosan-terobosan. Jangan terjebak dengan penyakit rendah diri, tidak percaya akan kekuatan bangsa sendiri," ujar Presiden.

Editor: Surya