Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BP Batam akan Bangun Lagi Rusun Sewa Pekerja
Oleh : Ocep/Dodo
Senin | 16-07-2012 | 15:51 WIB

BATAM, batamtoday - Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) berencana membangun kembali Rusunawa di wilayahnya, walau tingkat hunian Rumah Susun Sewa (Rusunawa) pekerja Batam baru mencapai 70% dari 1264 kamar.


Juhartono, Kasubdit Pengelolaan Rusun BP Batam, mengatakan rencana pembangunan itu terkait momentum penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Kemenpera untuk melaksanakan pembangunan itu pada 2012.

BP Batam dan Kemenpera berencana membangun tiga twin blok rusunawa di kawasan Tanjung Uncang.

"Kami akan menambah lagi tiga twin blok di Tanjung Uncang. Sudah ditandatangani MoU-nya dengan Kemenpera, tinggal menunggu pelaksanaanya, rencananya tahun 2012," ujarnya disela Pelatihan Pengelola Rusunawa di Batam, Senin (16/7/2012).

Ia mengatakan rencana pembangunan tiga twin blok itu telah mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perumahan Rakyat.

Kemenpera, kata dia, nantinya akan membantu pembangunan tersebut. Kemenpera juga sudah membantu membangun empat twin blok rusunawa dari 23 rusunawa yang sudah terbangun.

Saat ini total rusunawa yang dikelola BP Batam mencapai 83 twin blok rusunawa.

"Lahannya sudah ada di kawasan Tanjung Uncang disekitar kawasan industri Shipyard, luasnya sekitar 7 hektar," katanya.

Juhartono juga mengakui 83 twin blok Rusunawa yang dikelola BP Batam tingkat huniannya belum maksimal. Tingkat hunian Rusunawa tersebut rata-rata hanya mencapai 70%-80% dari 1.264 kamar yang tersedia.

Menurutnya, rusunawa selain membantu penyediaan hunian pekerja di Batam, juga menjadi pilihan tepat penataan hunian di tengah keterbatasan lahan di Batam dan juga keterbatasan dormitory yang disediakan Kawasan Industri.

"Rusunawa cukup meringankan pekerja, mereka hanya dikenakan retribusi satu per tiga dari UMR. Dampak sosialnya, pekerja tidak sampai tinggal di rumah liar, karena keterbatasan lahan jadi kami menyediakan rusunawa," kata dia.

Ia menambahkan dari pengelolaan rusunawa, BP Batam memperoleh pendapatan sekitar Rp300-400 juta setiap bulannya.

Dari pendapatan itu, sekitar 10-15% digunakan untuk biaya perawatan rusunawa.