Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sekap Dua Sekuriti, Rampok Bersebo Bobol Brankas Sekolah Kalista
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Jum'at | 13-07-2012 | 11:14 WIB

BATAM, batamtoday - Belum terungkapnya empat kasus perampokan dan pembobolan brankas di Batam, kini kasus perampokan kembali terjadi dan menyatroni Sekolah Kalista Batam kota, Jumat (13/7/2012) sekitar pukul 03.00 WIB. Alhasil enam kawanan rampok berhasil menyekap dua sekuriti dan berhasil menggondol uang sebedar Rp149 juta.


Dari informasi yang dihimpun batamtoday, kawanan perampok menggunakan satu mobil warna hitam untuk melakukan aksi itu. Setelah berhasil masuk ke dalam lingkungan sekolah dengan mencongkel kunci pintu depan sekolah lalu masuk ke ruang administrasi, dan berhasil membuka paksa pintu brankas dan membawa kabur uang tunai sebesar Rp149 juta.

Aksi perampok ini cukup profesional, sebab kerika beraksi mereka tak lupa membawa kabur receiver (alat perekam CCtv), ditambah CCtv tak dinyalakan pihak sekolah pada malam hari, tambah menyulitkan proses penyidikan polisi.

"Kita menyayangkan pihak sekolah tak mengaktifkan CCtv di malam hari, dan malah diaktifkan pada waktu siang. Kalau seperti ini tak ada satupun aksinya terekam CCTv, otomatis menyulitkan proses penyidikan polisi," ujar Kanit Buser Polresta Barelang, Iptu Andi Sophian kepada batamtoday.

Sebelum membuka paksa pintu brankas, dan menggondol seluruh uang tunai yang ada didalamnya, ke-enam perampok tersebut terlebih dulu melumpuhkan dua sekuriti sekolah yang lagi jaga malam tepat diruang lobi sekolah.

Adapun kedua sekuriti sekolah yang diikat dan disekap itu adalah Alif (33) dan Imam (32). Saat kejadian keduanya lagi asyik nonton Tv di ruang lobi sekolah hingga larut malam. Tiba-tiba muncul enam rampok bersebo dan membawa senjata berupa kapak, linggis serta parang lantas menyekap kedua sekuriti.

"Diam kalian disitu aja, jangan bergerak. Kalau kalian melawan kutebas kepala kalian berdua. Mau kalian kubunuh sekarang,"  ujar Kanit Buser Polresta Barelang, Iptu Andi Sophian menirukan kesaksian sekuriti sekolah, yang turun langsung ke lokasi sesaat setelah kejadian.

Kedua sekuriti juga ditutupi matanya dengan lakban oleh kawanan rampok, dan hanya bisa mendegar dari suara perampok yang memerintahkan keduanya untuk tetap tiarap dan diam ditempat tak melakukan perlawanan.

"Perampok juga mengintrogasi sekuriti untuk menunjukan dimanat teMat menyimpan uang, dalam ancaman itu akhirnya sekuriti memberitahu dimana brankas disimpan," terang Andi Sophian.

Takut nyawanya terancam, Imam, salah satu sekuriti yang mengenal betul ruang sekolah Kalista, langsung memberitahukan keberadaan brankas tersebut kepada perampok.

"Brankas terletak di ruang administrasi. Perampok begitu dikasih tahu posisi brankasnya langsung mendobrak dan merusak pintu ruang administrasi. Setelah terbuka, kedua sekuriti ini hanya mendengar suara bunyi gaduh dan kencang saja," lanjut Andi.

Perampok tak membutuhkan waktu yang lama saat membongkar pintu brankas dan menguras isinya. Hanya sekitar 15 menit saja, seluruh isi brankas berupa uang tunai sebesar Rp149 juta lenyap dibawanya kabur.  Merasa tak terdengar lagi suara gaduh oleh perampok, Alif berusaha membuka ikatan tangan dan kakinya serta sekapan lakban dimatanya.

Setelah terlepas, Alif langsung membuka ikatan kawannya Imam. Kedua sekuriti pun kaget begitu mengetahui ruang administrasi sudah berantakan diacak-acak perampok.

Sementara, Kanitreskrim Polsek Batam Kota, Ipda Mangiring Hutagaol membenarkan adanya kejadian perampokan tersebut.

"Memang benar ada perampokan itu, kini anggota kita sedang melakukan penyelidikan di lapangan," ujar Mangiring kepada batamtoday.