Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Harga Cabai Meroket, Emak-emak di Batam Mengeluh
Oleh : Paskalis Rianghepat
Rabu | 05-01-2022 | 12:57 WIB
pedagang-cabai1.jpg Honda-Batam
Densi, Warga Tembesi Saat Berbelanja di Pasar SP, Sagulung, Rabu (5/1/2022). (Paskalis RH/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Masyarakat Kota Batam, khususnya ibu rumah tangga (IRT) yang berbelanja di sejumlah pasar tradisional mulai menjerit. Sebab, beberapa bahan pokok mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Seperti di pasar SP, Sagulung, Kota Batam, harga cabai setan sempat menembus Rp 100 ribu per kilogram.

"Harga cabai rawit sudah menembus Rp 100 ribu, padahal kemarin masih Rp 65 ribu," kata Densi, Ibu rumah tangga yang menetap di Kelurahan Tembesi, Rabu (5/1/2021).

Densi mengatakan, tingginya harga cabai sangat berdampak pada pengeluaran yang telah ia targetkan untuk berbelanja. Banyak barang atau komoditas yang batal ia beli, lantaran beberapa komoditi dijual dengan harga tinggi.

"Uang Rp100 ribu sudah tidak ada nilainya lagi bang. Bayangkan saja, jika ke pasar dengan uang segitu kita hanya bisa beli cabai saja," kata dia.

Hal senada dirasakan Tejo, warga Rusunawa Tembesi yang berbelanja cabai di pasar kaget Tembesi saat membeli cabai setan seharga Rp 5000 ribu sesuai permintaan istri.

"Istri minta beli cabai Rp 5000, saya pede saja beli, karena biasa Rp 5000 itu dapatnya lumayan banyak. Tapi kemarin belanja cuma dapat 4 biji cabai setan," kesalnya.

Menurut dia, saat di pasar ia tak terlalu memperhatikan bagaimana penjual membungkus pesanannya. Namun sesampai di rumah, barulah ia kaget ketika dalam bungkusan kertas hanya ada 4 biji cabai.

"Istri langsung marah, kaget, kok Rp 5000 dapatnya cuma 4 biji. Benar-benar harga cabai, bikin emosi," ungkapnya.

Sementara Opung, penjual sayur mayur di pasar SP mengakui harga cabai rawit mengalami kenaikan sejak Kota Batam diguyur hujan beberapa waktu lalu. Menuurut dia, naiknya harga cabai ini membuat daya beli masyarakat pun menurun.

"Cabai rawit setan memang lagi mahal, saya pun tak ambil banyak karena harganya terlalu tinggi," terang Opung.

Sementara, Kadisperindag Kota Batam, Gustian Riau belum mendapat informasi terkait harga cabai rawit yang naik tiba-tiba. Namun untuk harga yang memang sedang tinggi di pasaran Batam, sempat dikonfirmasi ke distributor.

"Kami sudah beberapa kali konfirmasi ke distributor cabai, namun mereka tak memberi jawaban," tegas Gustian.

Dikatakan Gustian, saat ini pasokan cabai di Batam dimonopoli oleh 3 distributor. Mereka pun memberikan harga suka-suka tanpa adanya pertimbangan terkait kondisi masyarakat.

"Selama ini mereka yang menentukan harga. Pernah beberapa kali ketemu, mereka turunkan sesaat, " jelas Gustian.

Menurut Gustian, distributor cabai itu juga tak pernah berkooordinasi dengan Disperindag Kota Batam. Sehingga Disperindag tak tahu kendala yang dihadapi para distributor itu untuk memasok cabai ke Batam.

"Karena memang mereka tak pernah beritahu kami. Seandainya ada koordinasi, mungkin bisa beri solusi," pungkas Gustian.

Editor: Yudha