Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bongkar Muat Gas Elpiji Mulai Dipindah ke Pelabuhan Kota Sagara Tanjunguban
Oleh : Harjo
Senin | 27-12-2021 | 15:07 WIB
A-BONGKAR-MUAT-BINTAN.jpg Honda-Batam
Aktivitas pelabuhan bongkar muat pelabuhan Kota Sagara Tanjunguban. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Aktivitas bongkar muat di pelabuhan Kota Segara Tanjunguban, termasuk bongkar muat tabung gas elpiji, sudah dimulai. Itu sejalan dengan proses pembenahan fasilitas pelabuhan untuk jangka pendek.

"Intinya, saat ini bongkar muat gas elpiji sudah mulai dilakukan di pelabuhan Kota Sagara," ungkap Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas I Tanjunguban, Iwan Sumantri kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Senin (27/12/2021).

Iwan menjelaskan, untuk bongkar muat gas elpiji memang sudah dipindah dari pelabuhan Gentong Pasar Baru ke pelabuhan Kota Sagara Tanjunguban. Sehingga fasilitas untuk kegiatan tersebut, membutuhkan pemasangan fender dan bolder di pelabuhan itu sendiri, untuk kenyamanan kapal bersandar.

"Untuk jangka pendek fasilitas disiasati dengan pemasangan ban dan dipancang pohon nibung. Untuk jangka panjang jelas, yaitu jangka panjang memang dibuat pelabuhan baru khusus dengan skala lebih kecil dan aman," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Perpat Bintan Utara, Darsono menyampaikan, apresiasinya kepada penegak hukum yang sudah menutup aktivitas pelabuhan bongkar muat gas elpiji di Sei Gentong, dengan memindahkannya ke pelabuhan Kota Sagara Tanjunguban.

"Kita sangat mendukung, seluruh kegiatan bongkar muat yang dilakukan di pelabuhan tidak resmi di Tanjunguban ditertibkan dan dipindahkan ke pelabuhan Kota Sagara. Ini langkah positif, tidak hanya bongkar muat gas elpiji, ke depan harus semua kegiatan bongkar muat secara menyeluruh," ujarnya.

Ditambahkannya, dalam proses pemindahan seluruh aktivitas bongkar muat dari pelabuhan yang tidak resmi tersebut. Setidaknya aktivitas di pelabuhan yang tidak resmi alias pelabuhan tikus, untuk lebih ditingkatkan oleh aparat penegak hukum.

Karena pemindahan secara menyeluruh membutuhkan proses, maka penegak hukum dan pemerintah daerah, tentunya harus benar-benar memperketat pengawasan. Serta mendorong agar fasilitas pelabuhan Kota Sagara bisa dimaksimalkan.

"Jangan sampai, justru yang terjadi sebaliknya dengan semakin menjamurnya pelabuhan tidak resmi, milik pribadi dan kelompok, yang dijadikan tempat aktivitas illegal," tegasnya.

Editor: Dardani