Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Alasan Singapura Pisahkan Agama dan Politik
Oleh : Redaksi/Mg
Rabu | 11-07-2012 | 11:43 WIB
tony-tan.jpg Honda-Batam
Presiden Singapura, Tony Tan, foto:gettyimages

SINGAPURA, batamtoday - Singapura selama ini dikenal sebagai negara yang sangat menaruh perhatian serius terhadap keragaman kehidupan beragama. Selama ini di negara Pulau tersebut, agama dan politik tidak dicampuradukan. 


Presiden terpilih, Tony Tan mengungkapkan, komitmennya untuk tetap memisahkan agama dan politik. Hal ini untuk menjaga kesatuan warga Singapura. Banyak hal positif yang dapat diambil jika komitmen pemisahan tersebut tetap dipertahankan.

"Mencampurkan agama dan politik sama dengan menciptakan polarisasi dan membuat perpecahan, bahkan terrorisme, karenanya keduanya harus tetap dipisahkan dan diberi ruang sendiri-sendiri," kata Tony Tan saat peresmian Kantor Pertumbuhan Antar Agama (IRO) seperti dikutip batamtoday dari Cyberita, Rabu(11/7/2012).

Dalam kesempatan tersebut, Tony Tan juga mengajak para pendatang yang memilih hidup di Singapura untuk tetap mempertahankan aturan pemisahan agama dan politik. Begitu juga sebaliknya, warga negara Singapura seharusnya memberi contoh yang sama. 

"Sehingga kedepan, Singapura kian majemuk dalam dek globalisasi," cetusnya.

Menanggapi kejadian munculnya hasutan berbau agama di Singapura beberapa waktu lalu di jejaring sosial, Tony Tan sangat menyayangkan pihak-pihak yang terkait di dalamnya. Tindakan tersebut, menurutnya dapat menyulut permusuhan yang lebih besar. 

"Kita peru melindungi dan memperluas ruang kebersamaan bagi semua agama untuk dapat berkomunikasi secara jujur dan saling menghormati," katanya.