Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

KLM Indra Jaya Tenggelam di Perairan Pulau Abang

Robin Ditemukan 100 Meter dari Lokasi Tenggelam
Oleh : Ali/Dodo
Selasa | 10-07-2012 | 20:14 WIB

BATAM, batamtoday - Robin Wil Sirait (27) salah satu korban dalam tenggelamnya KLM Indra Jaya 188 di perairan Pulau Abang ditemukan di Pulau Berlayar dekat Pulau Pompong atau sekitar 100 meter dari titik lokasi tenggelamnya kapal yang mengangkut 6.100 sak semen itu.


Komandan Pangkalan Angkatan Laut Batam, Kolonel Laut (P) Nurhidayat mengatakan Robin juru mudi kapal, ditemukan dalam posisi terlentang dengan kondisi sudah menggelembung dengan ciri-ciri bertato di lengan kanannya dan menggunakan celana jeans hitam.

"Penemuan ini merupakan sesuatu yang mukzijat. Diperkirakan, korban ini terjebak di dalam kapal pada saat kapal tenggelam atau bisa jadi korban melompat pada saat kapal akan tenggelam tanpa menggunakan pelampung. Sehingga dalam waktu dua jam dimulai pencarian bisa kita temukan. Dan bisa jadi korban meloncat pada saat kapal tenggelam tanpa pelampung selama enam jam," ujarnya saat ikut menjemput korban di dermaga pos AL, Punggur sekitar pukul 16.00 WIB  dari Pulau Abang, menggunakan Kapal Basarnas Tanjungpinang 01, Selasa (10/7/2012).

Dalam penyisiran korban tenggelam ini, tambahnya, selain anggota AL dan Basarnas, juga turut serta nelayan setempat dan juga para keluarga korban yang hingga saat ini masih menginap di Pulau Abang. Korban sendiri, tambahanya ditemukan dua jam setelah dilakukan penyisiran, atau sekitar pukul 13.30 WIB.

Danlanal mengatakan, muatan kapal kayu ini masih terbilang standar dalam membawa muatan barang. Melalui dermaga Bosowa, Kabil, katanya, kapal kayu ini membawa semen sebanyak 6.100 sak, dengan perkiraan tiap sak seberat 50 kg atau seberat 300 ribu kg dengan bobot kapal seberat 158 ton .

"Pada saat kapal tenggelam kedasar laut tidak benyak kotoran semen, artinya semen-semen itu ikut tenggelam kedasar laut. Karena tidak sampai lima menit kapal tenggelam akibat bocor di belakang kapal dihantam ombak," ujarnya.

Dia juga mengatakan tenggelamnya kapal ini, diduga kapal pernah bocor akan tetapi hanya ditambal begitu saja, sehingga pada saat dihantam ombak, kapal mengalami kebocoran sehingga dengan mudah tenggelam. Sebab, katanya jika kapal tidak bocor, kemungkinan kapal tidak akan mudah tenggelam pada saat dihantam ombak.

"Mustahil kapal yang tidak bocor akan hancur begitu cepat pada saat dihantam ombak," ujarnya.

Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Basarnas Kepri Abdul Hamid mengatakan, yang berhasil diselamatkan, Taufik Hidayat, Dimas alias Mashuri (23), Rahman karena berhasil naik ke anjungan kapal pada saat kapal akan karam. Sehingga dalam waktu dua jam korban bisa ditemukan denngan selamat.

Dikatakannya juga, untuk melakukan penyisiran terhambat oleh kondisi cuaca yang buruk, sehingga penyisiran tidak dapat dilalukan maksimal, sehingga dibutuhkan kerjasama dengan nelayan setempat. Dan untuk sampai saat ini, katanya, diperkirakan korban yang belum dimukan yakni Heng Lam (38), Raja Fatahillah (32) merupakan masinis 2 dan Julkifli Saragi (38) diduga masih berada di dalam kapal.

"Dugaan kita korban masih terjebak di dalam kapal. Untuk kordinat tenggelamnya kapal sudah kita ketahui, namun posisi kapal saat ini belum di ketahui secara pasti dengan kedalaman berkisar 30 meter dari permukaan, namun kita belum melakukan penyisiran dengan penyelaman mengingat kondisi arus di lokasi tersebut sangat kuat," jelasnya.

Kolonel Nurhidayat menjelaskan, diperkirakan posisi kapal saat ini berada 100 meter dari posisi kejadian, akibat tergeser oleh arus.

"Kita juga tidak tau persis mengingat kondisi arus yang kencang. Perkiraan 100 meter dari titik kejadian," pungkasnya.