Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tokoh Masyarakat Pertanyakan Tata Ruang Wilayah Bintan
Oleh : Harjo/Dodo
Selasa | 10-07-2012 | 17:05 WIB
Sahat-Simanjuntak.gif Honda-Batam
Sahat Simanjuntak, tokoh masyarakat Bintan Utara.

TANJUNGUBAN, batamtoday – Tata ruang wilayah sebenarnya salah satu media penyelesaian masalah lahan menyikapi banyaknya permasalahan lahan yang hingga saat ini semakin banyak mencuat di Bintan.


"Harusnya rencana tata ruang wilayah Bintan diundangkan dan diketahui oleh masyarakat luas, sehingga jelas perencanaannya kedepan. Namun sampai sekarang ada kesan RTRW di Bintan belum ada,” ujar Sahat Simanjuntak, tokoh masyarakat Bintan Utara, kepada batamtoday di Tanjunguban, Selasa (10/7/2012).

Dikatakan, sudah seharusnya RTRW Bintan dipublikasikan secara luas, agar masyarakat mengetahuinya. Karena, kalau sudah jelas jelas hal itu akan mengurangi permasalahan lahan kedepan. 

“Kalau masyarakat tidak mengetahui secara jelas, kedepan permasalahan lahan akan semakin banyak mencuat, karena tidak ada pedoman,” katanya.

Dia menyebut masalah lahan di Bintan Utara dan Bintan Timur, yang sampai saat ini memang masih banyaknya terjadi permasalahan lahan. 

Hal tersebut, tentunya menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah dalam hal penyelesaian masalah lahan, karena masih ada kesan hal tersebut sudah masuk dalam wilayah politis. 

“Masyarakat tentunya berharap, permasalahan lahan yang saat ini masih menggantung untuk segera diselesaikan, dimana sebagian permasalahan lahan justru sudah puluhan tahun tak terselesaikan,” tambahnya.

Sahat mencontohkan beragam masalah yang saat ini sudah masuk dalam proses hukum adalah masalah lahan yang ada di Bintan Timur, dimana belasan tersangka yang telah memasuki tahap peradilan. Selain itu, masalah sengketa lahan antara masyarakat dan TNI AL di Tanjunguban yang juga belum ada titik terang. 

“Belum lagi, permasalhaan lahan yang juga menyangkut masalah lahan Kawasan Pariwisata Lagoi, Lobam dan juga kawasan hutan lindung. Sampai saat ini belum jelas dan sudah barang tentu hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah,” tandanya.