Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

MPR Beri Dukungan Penuh Rencana KSAD Rekrut Santri Jadi Prajurit TNI
Oleh : Irawan
Rabu | 08-12-2021 | 14:36 WIB
jazilul_fawaionb1.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI mendukung rencana Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurahman yang akan merekrut para santri untuk menjadi prajurit di TNI.

Rencana tersebut patut diapresiasi secara positif, meskipun begitu, hal tersebut bukanlah sesuatu yang baru, karena sudah dilakukan .

Dukungan itu disampaikan Wakil Ketua MPR Dr Jazilul Fawaid dalam diskusi Empat Pilar 'TNI Rekrut Santri untuk Memperkokoh NKRI' di Media Center DPR bersama Dr Khairul Fahmi dari Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) di Jakarta, Rabu (8/12/2021).

"Nah saya mengapresiasi mengapresiasi apa yang disampaikan KSAD TNI Pak Dudung yang konon katanya juga keluarga santri, turunannya Sunan Kalijogo, ya maklumlah," kata Jazilul Fawaid.

"Tetapi perlu sahabat-sahabat ketahui, TNI merekrut santri khususnya dari jalur penghafal Al-Qur'an itu sudah lama, sudah lama, Bukannya Pak Dudung saja. Saya ini ketua Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran," ujar politikus PKB ini.

Menurut dia, pada 2019 ada alumnus perguruan tinggi Al-Quran yang mendaftar lewat jalur khusus untuk rohaniawan di TNI. Dari 13 orang, 6 orang di antaranya diterima. Empat orang di matra laut dan dua lainnya matra darat.

"Salah satunya bahkan menjadi yang terbaik di matra laut, namanya Haji Rosadi sekarang ditempatkan di Lhokseumawe," kata Jazilul.

Fakta ini, lanjut Jazilul, menunjukkan bahwa kalangan santri, baik secara fisik maupun secara intelektual ternyata mumpuni. Mereka ditempatkannya di bidang intelijen.

"Jadi itu, Pak Dudung melihat sekarang hari ini, tantangan hari ini, bahwa ada sebagian yang mengguakan agama untuk menjadi (pemisah), bukan menjadi perekat," ujarnya.

Untuk itu, di TNI perlu ada orang-orang yang memiliki kemampuan untu menjelaskan perihal agama, bukan hanya Islam tapi semua agama.

"Di situ menurut saya para santri itu penting, karena menurut saya para santri itu sudah punya kekuatan fisik keagamaan dan visi kesantrian," tutur Jazilul.

Jazilul menambahkan, santri itu diajarkan lagu hubbul wathon minal iman. Artinya. cinta tanah air sebagian dari iman. Dalam konteks TNI, lagu itu sudah senapas dengan sapta marga.

"Oleh sebab itu TNI juga mengadopsi apa-apa yang menjadi, apakah lagu, apakah simbol, apakah ajaran yang mengarah pada memperkuat persatuan, merekatkan kebangsaan itu salah satunya," usulnya.

Hal senada juga diungkapkan pengamat politik Khairul Fahmi. Menurutnya, apa yang disampaikan Jenderal Dudung bukan hal yang baru.

Sebab sejarah TNI itu sendiri, sejak kemerdekaan para santri itu sudah bergabung menjadi laskar-laskar dan ketika banyak santri yang bergabung.menjadi TNI.

Ketika organisasi TNI sudah semakin kokoh, kuat, santri selalu hadir di lingkungan TNI.

"Saya kira banyak sekali prajurit TNI mulai dari tamtama, perwira tinggi yang punya latar belakang santri meski tidak disampailan secara terbuka,"kata Khairul Fahmi.

Editor: Surya