Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Faktor Cuaca, Harga Sayur Mayur Meroket di Batam
Oleh : Irwan Hirzal
Sabtu | 27-11-2021 | 10:36 WIB
suasana_pasar-batam-02.jpg Honda-Batam
Suasana pasar basah SP Plaza Sagulung. (Irwan/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Harga sayur mayur saat ini terpantau melambung tinggi di Batam. Hal itu disebabkan pasokan sayur ke pasaran berkurang drastis, padahal permintaan masih stabil.

"Akibat cuaca pasokan terhambat dan stok mulai menipis. Jadi harganya menjadi naik," ujar Menak, pedagang sayuran di pasar basah SP Plaza, Kecamatan Sagulung, Sabtu (27/11/2021).

Menak mengatakan, rata-rata sayur yang mengalami kenaikan harga adalah sayur lokal. Diantaranya bayam, dari harga Rp10 ribu perkilo naik menjadi Rp 18 ribu perkilonya.

"Kangkung juga naik menjadi Rp 15 ribu perkilo dari semula Rp 8 ribu perkilo," ujarnya.

Tidak hanya itu saja, sawi hijau yang sering di jadikan untuk santapan berkuah sudah naik di angka Rp 20 ribu, semula masih Rp 15 ribu perkilo. Sayur jenis ini banyak di panen dari kawasan Marina dan kawasan Barelang.

"Kacang panjang juga ikut naik jadi seharga Rp 14 ribu, semula masih Rp 8 ribu perkilonya," tuturnya.

Sementara sawi pahit mengalami kenaikan sebesar Rp 6 ribu perkilo. Kini sawi pahit sudah diangka Rp 18 ribu perkilo. Begitu juga dengan terong, sudah diangka Rp 14 ribu dari sebelumnya Rp 12 ribu.

"Yang mengalami kenaikan drastis adalah timun, kini sudah seharga Rp 13 ribu dari semula Rp 6 ribu perkilo," tegasnya.

Anji pedagang sayur laninya menambahkan, kenaikan harga tersebut karena memang banyak petani lokal yang gagal panen. Pasalnya bekalangan ini hujan cukup lebat hingga menyebabkan sayuran lokal rusak atau busuk.

"Jika direndam air, sayur tersebut akan cepat busuk. Beda dengan sayur daun katuk dan daun ubi, di saat hujan lebat akan semakin tumbuh cepat. Makanya harga sayur ini masih," tutupnya.

Editor: Yudha